Hitstat

01 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 3 Selasa

Penganiayaan Terhadap Gereja di Yerusalem
Kisah Para Rasul 8:1
Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria

Ayat Bacaan: Mat. 18:17; Kis. 13:1; 14:23; Rm. 16:1; 1 Kor. 1:2; 2 Kor. 8:1; Gal. 1:2; Why. 1:4, 11

Gereja di Yerusalem adalah gereja (jemaat) pertama yang didirikan di suatu lokal, berada di satu kota dalam wilayah pemerintahan kota Yerusalem. Inilah gereja lokal dalam lokalitasnya, seperti yang dinyatakan Tuhan dalam Matius 18:17. Ini bukan gereja universal, yang diwahyukan oleh Tuhan dalam Matius 16:18, tetapi hanya satu bagian dari gereja universal, Tubuh Kristus (Ef. 1:22-23). Catatan Perjanjian Baru mengenai perkara ini (gereja didirikan dalam lokalitasnya) selalu konsisten (Kis. 13:1; 14:23; Rm. 16:1; 1 Kor. 1:2; 2 Kor. 8:1; Gal. 1:2; Why. 1:4, 11).
Kisah Para Rasul 8:1 dengan jelas mengatakan bahwa semua orang beriman tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria, kecuali rasul-rasul. Karena Alkitab mengatakan hal ini, kita perlu mempercayainya. Injil Tuhan itu penuh kuasa dan menang di Yerusalem. Sebelum penganiayaan itu, pasti ada ribuan orang beriman di Yerusalem. Kemudian selama penganiayaan yang hebat terhadap gereja, semua orang beriman ini pergi, kecuali rasul-rasul. Tetapi karena Injil sangat kuat, segera setelah penyebaran orang-orang kudus itu, ada sejumlah besar orang yang bangkit untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Kelihatannya semakin banyak orang beriman pergi, semakin banyak orang yang datang untuk percaya kepada Kristus.
Sejarah membuktikan bahwa gereja adalah milik Kristus, yang telah mati dan hidup kembali untuk selama-lamanya, berdasarkan hayat kebangkitan yang tidak fana melawan penganiayaan itu, dan menang, bahkan berlipat ganda dengan semarak. Ketahuilah bahwa hayat kebangkitan Tuhan sudah ada dalam gereja. Tuhan berkata, “Aku adalah kebangkitan, dan sekarang Aku hidup di dalammu. Karena hayat kebangkitan ada di dalam kamu, tidak ada alasan bagimu untuk gagal. Tidak seharusnya engkau dikalahkan oleh aniaya. Sebaliknya sewaktu menderita aniaya, kamu harus bersandar pada hayat kebangkitan-Ku , dan menang.” Karena hayat kebangkitan ini, gereja sanggup menderita kesusahan sampai mati sekalipun. Gereja selalu bersyarat menjadi martir yang mengagumkan, menang, dan mulia. Kita semua bersyarat menjadi martir pemenang, karena kita memiliki hayat kebangkitan di dalam kita.

No comments: