Hitstat

09 February 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 4 Rabu

Memberitakan Injil di Bawah Petunjuk Roh Kudus
Kisah Para Rasul 8:29, 39
Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"; Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita

Ayat Bacaan: Kis. 8:26-40; Yes. 18:1; Kej. 10:6, 17:26-27

Kisah Para Rasul 8:27-28 mengatakan, "Lalu Filipus bangkit dan berangkat. Adalah seorang Etiopia, seorang pejabat istana, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya." Etiopia adalah Kusy (Yes. 18:1), tanah milik keturunan Kusy, anak Ham (Kej. 10:6). Injil telah disebarkan dari keturunan Yahudi murni sampai kepada orang Samaria berdarah campuran melalui Filipus, Petrus, dan Yohanes (ay. 5-25). Sekarang malaikat Tuhan mengarahkan Filipus untuk berkontak dengan seorang bukan Yahudi dari Etiopia.
Melalui ini Injil meluas ke selatan, ke Afrika.Orang Etiopia dalam ayat 27 ini telah datang untuk beribadah di Yerusalem. Ini membuktikan bahwa pejabat istana dari Etiopia itu mencari Allah (lihat 17:26-27). Menurut pengaturan kedaulatan Tuhan, Filipus datang mengontak orang yang mencari Allah ini, orang yang lapar dan haus akan Allah.
Dalam Kisah Para Rasul 8:29 "Lalu kata Roh kepada Filipus: Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu." Di sini Roh itu, seperti dalam ayat 39; 10:19; 13:2; dan 16:6-7, menunjukkan bahwa pergerakan Tuhan dalam perluasan Kerajaan-Nya melalui pemberitaan Injil dalam kitab Kisah Para Rasul adalah dipimpin dan diarahkan oleh Roh, bukan dengan usaha dan jadwal manusia. Karena itu, pergerakan ini bukan berasal dari tindakan manusia, melainkan berasal dari tindakan Roh.
Kita semua harus belajar dari teladan ini untuk berdoa dan memelihara diri kita sendiri dalam persekutuan dengan Tuhan. Jika kita memelihara persekutuan kita dengan Tuhan, kita akan dapat merasakan pimpinan-Nya kapan saja. Kemudian pergerakan dan pemberitaan Injil kita akan sesuai dengan petunjuk Roh itu. Kita perlu mengikuti bimbingan Roh, bukan mengikuti opini, rencana, dan jadwal kita. Kiranya dalam pemberitaan Injil kita belajar selalu bertindak di bawah petunjuk dan bimbingan Roh itu. Dan percayalah bahwa pimpinan Roh itu adalah yang terbaik serta tidak pernah salah.

No comments: