Hitstat

01 February 2011

Roma Volume 6 - Minggu 3 Selasa

Tentang Putra-Nya
Roma 1:3-4
Tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Ayat Bacaan: Rm. 1:3-4; Kol. 2:9, 2 Tes. 2:1-12< 1 Tes. 3:6-8, 5:25

Dalam Roma 1:3 Paulus mengatakan bahwa Injil ini adalah mengenai Putra Allah, Yesus Kristus Tuhan kita. Perhatian utama Injil ini bukanlah pengampunan atau mendapatkan jiwa maupun menyelamatkan orang dosa ke surga, melainkan Persona Kristus, Putra Allah. Injil ini bukanlah satu doktrin maupun pengajaran atau agama. Ini adalah satu Persona yang ajaib. Persona yang ajaib ini memiliki dua sifat, sifat ilahi dan sifat insani. Sebagaimana daging di dalam ayat 3 mengacu kepada esens insani Kristus, demikian juga Roh itu di dalam ayat 4 bukan mengacu kepada Persona Roh Kudus Allah, melainkan mengacu kepada esens ilahi Kristus, yang adalah “kepenuhan ke-Allahan” (Kol. 2:9).
Injil ini berkenaan dengan satu Persona yang ajaib yang menjadi daging dan dinyatakan sebagai Putra Allah menurut Roh kekudusan. Bagi Kristus untuk dinyatakan sebagai Putra Allah menurut Roh kekudusan itu berbeda dengan fakta bahwa Dia adalah Putra Allah dalam kekekalan. Sebagai Putra Allah yang kekal, Dia tidak memiliki sifat insani. Tetapi Dia dinyatakan sebagai Putra Allah dalam kebangkitan sangat banyak berhubungan dengan sifat insani-Nya. Yesus Kristus, manusia dalam daging ini, telah dinyatakan sebagai Putra Allah.
Sebagai Persona yang demikian ajaib ini, Dia telah menjadi model, pola, dari semua orang yang akan dinyatakan sebagai putra-putra Allah. Seorang Putra Allah harus memiliki sifat ilahi dan sifat insani yang bangkit, dimuliakan, dan dipertinggi. Haleluya, Dialah teladan kita yang sejati dan unggul.
1 Tesalonika 2:1-12 memperlihatkan bagaimana seharusnya kita berperilaku sebagai teladan bagi kaum beriman baru. Untuk menjadi teladan yang tepat, kita perlu murni, jujur dan setia, tidak bermulut manis atau serakah, tidak mencari kemuliaan manusia, tidak mencari pujian manusia, mengasuh kaum beriman, memberikan jiwanya bagi kaum beriman, hidup layak kepada Allah, membicarakan firman Allah. Selain itu, perlu hidup dalam kasih Tubuh Kristus (1 Tes. 3:6-8, 5:25, 2 Tes. 3:1-2). Hanya dengan memiliki teladan, baru kita bisa memberi makanan firman kepada orang lain.

Karena Kristuspun ... telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. (1 Ptr. 2:21b)

No comments: