Hitstat

23 February 2011

Roma Volume 7 - Minggu 2 Rabu

Penyaluran Allah—Melalui Kekudusan-Nya
Roma 6:19b
Demikian pula kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.

Ayat Bacaan: Rm. 6:19; 8:11

Ayat ini menunjukkan bahwa kebenaran membawa kita masuk ke dalam kekudusan, ke dalam pengudusan. Penyaluran Allah Tritunggal terjadi melalui kekudusan-Nya. Kekudusan Allah berhubungan dengan proses penyaluran-Nya. Sebagaimana kematian Kristus adalah bagi kebenaran, demikian juga kebangkitan Kristus adalah bagi kekudusan. Pada kenyataannya, Kristus yang bangkit ini adalah elemen kekudusan itu di dalam kita. Kekudusan ini menunaskan kita, melahirkan kita kembali, dan menguduskan kita.
Kematian Yesus adalah bagi pemenuhan kebenaran Allah, sedangkan kebangkitan Kristus adalah bagi kekudusan Allah. Kebenaran adalah prosedur Allah, jalan-Nya dalam melakukan hal-hal, sedangkan kekudusan adalah sifat Allah. Prosedur benar Allah ditopang oleh kematian Kristus, sedangkan sifat Allah dibagikan ke dalam kita melalui kebangkitan Kristus. Sewaktu Kristus yang bangkit ini masuk ke dalam kita, Dia membagikan sifat Allah ke dalam kita. Sifat kudus ini kemudian menunaskan kita, melahirkan kita kembali, dan menguduskan kita. Kristus yang bangkit di dalam kita ini adalah elemen ke-kudusan yang menghidupkan kita. Elemen ini menunaskan kita, menghidupkan kita, dan kemudian menguduskan kita. Pengudusan ini melibatkan satu proses yang panjang yang dimulai ketika kita diselamatkan dan dilanjutkan di sepanjang kehidupan Kristen kita. Di dalam proses ini kita akan ditransformasi dan bahkan diserupakan kepada gambar Putra sulung Allah.
Pengudusan terjadi melalui proses kebangkitan. Kita memiliki jaminan bahwa kita semua memiliki Kristus yang bangkit di dalam kita dan bahwa kita sedang menjalani proses pengudusan melalui kebangkitan. Kristus dalam kebangkitan adalah kekudusan dan pengudusan kita. Perbedaan antara kekudusan dan pengudusan ini adalah bahwa kekudusan menekankan elemen Kristus, sedangkan pengudusan menekankan tindakan dari elemen itu. Maka, kita bukan hanya berada di bawah proses kekudusan, melainkan juga berada di bawah proses pengudusan. Elemen yang kudus ini sedang bergerak dan aktif di dalam kita menguduskan kita. Haleluya! Puji Tuhan!

... yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. (1 Ptr. 1:2a)

No comments: