Hitstat

14 February 2011

Roma Volume 7 - Minggu 1 Senin

Keadilbenaran adalah Kekuatan Injil
Roma 1:16-17
Sebab aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…Sebab di dalamnya dinyatakan pembenaran oleh Allah.

Ayat Bacaan: 1 Yoh. 1:9

Mengapa kebenaran itu adalah kekuatan Injil (Rm. 1:16-17)? Karena, meskipun Allah menakdirkan kita untuk menjadi putra-putra-Nya, kita telah jatuh dan terlibat dengan dosa, sehingga Allah harus membereskan kita menurut kebenaran-Nya. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa Allah mengasihi kita, dan Dia tidak akan melemparkan kita ke dalam telaga api. Saudara saudari, memang Allah mengasihi kita, tetapi Dia sangat membenci dosa. Allah tidak dapat mengampuni kita kalau kebenaran-Nya belum dipuaskan. Sebagai Allah yang benar dan adil, Dia tidak dapat mengampuni orang-orang tanpa tuntutan-tuntutan kebenaran-Nya terpenuhi.
Kitab Roma mewahyukan bahwa kita bukan diselamatkan oleh kasih karunia ataupun oleh kasih, melainkan oleh kebenaran. Baik kasih maupun kasih karunia bukanlah perkara yang sah. Tidak ada seorangpun yang dapat dituntut karena tidak mengasihi atau tidak memperlihatkan kasih karunia kepada kita. Tetapi dengan kebenaran kita dapat memiliki kedudukan untuk menuntut seseorang secara khusus. Misalnya, seorang tuan tanah menuntut si penyewa tanah untuk membayar sejumlah uang sewaan. Jika si penyewa gagal membayar uang sewa, maka tuan tanah memiliki kedudukan yang sah untuk menuntut pembayaran sewa dari si penyewa tanah itu. Si penyewa harus memenuhi pembayaran sewa, bukan dari kasih atau kasih karunia, melainkan berdasarkan kebenaran. Jika ia membayarnya, maka ia benar. Tetapi jika ia tidak membayarnya, maka ia tidak benar.
Berdasarkan fakta kebenaran bahwa Kristus telah mati dan bangkit bagi kita, maka Allah tidak mungkin mengubah pikiran-Nya untuk mengampuni kita. Sebaliknya, kita memiliki dasar untuk berkata kepada-Nya, “O Allah, apakah Engkau mengasihi aku atau tidak, Engkau harus mengampuni aku. Sebelum Kristus mati di kayu salib, Engkau dapat mengubah pikiran-Mu. Tetapi karena Dia telah mati dan karena Engkau telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka Engkau tidak memiliki kedudukan yang sah untuk menolak mengampuni aku. O Allah, Engkau terikat oleh kebenaran-Mu.” Di dalam hal inilah, kebenaran adalah kekuatan Injil.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yoh 1:9)

No comments: