Hitstat

12 February 2011

Roma Volume 6 - Minggu 4 Sabtu

Menikmati Kekayaan Roh
Roma 8:14
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Ayat Bacaan: Rm. 8:2; 21-23; 14-16; 27-27; 6:4; 7:6

Sekarang kita akan melihat sepuluh butir lainnya untuk mengesankan kita terhadap kekayaan dari Roh yang menghuni ini. Kemerdekaan (Rm. 8:2;21), pencicipan (Rm. 8:23), keputraan (Rm. 8:15), pimpinan Roh itu (Rm. 8:14), bersaksi (Rm. 8:16), doa syafaat (Rm. 8:26-27), pembaruan (Rm. 6:4), kebaruan roh itu (Rm. 7:6), kebangkitan, pengudusan.
Seluruh alam semesta ini dengan semua hal di dalamnya berada dalam perbudakan. Di dalam Roma 8 perbudakan ini, belenggu ini, disebut perbudakan kebinasaan. Tetapi Roh itu memerdekakan kita dari perbudakan ini. Pada suatu hari kita akan sepenuhnya keluar dari perbudakan kebinasaan ini dan sepenuhnya masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan. Kita juga menikmati Roh itu sebagai pencicipan. Kita perlu belajar untuk mendapatkan satu apresiasi yang lebih besar terhadap Roh itu sebagai satu pencicipan. Betapa manis, lembut, dan nikmatnya pencicipan ini bagi kita!
Roh itu juga menjadi pengantara doa, maka ada begitu banyak hal yang bekerja demi kebaikan kita. Misalnya,kita menghamburkan uang dengan sia-sia dan tidak memakainya dengan tepat untuk kepentingan Tuhan. Hal ini akan membuat Roh itu berdoa dengan keluhan-keluhan. Akhirnya, Bapa akan menjawab doa Roh itu dengan membuat kita kekurangan uang. Kesulitan keuangan ini akan membantu untuk menyerupakan kita kepada gambar Putra Allah. Waktu mengumumkan bahwa segala sesuatu bekerja sama untuk kebaikan bukanlah ketika kita menikmati keuntungan-keuntungan materi, melainkan ketika situasi kita sulit. Tidaklah menjadi masalah apakah kita memahami semua butir ini atau tidak. Selama kita berada di dalam Roh itu, maka kita akan memiliki realitas dari semuanya itu. Misalnya, Kita mungkin tidak tahu apakah gizi yang ada di dalam makanan yang kita makan, tetapi dengan memakannya kita memasukkan semua gizi itu. Yang penting bukanlah kita mengenal resep makanan itu, melainkan adalah kita memakan makanan itu. Pengajaran tidak dapat membuat kita menjadi rohani atau rendah hati. Kita menjadi rohani dan benar-benar rendah hati hanya dengan mengontaki Roh itu melalui melatih roh kita.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Rm. 8:28a)

No comments: