Hitstat

13 May 2011

1 Korintus - Minggu 9 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:6-7, 11-12, 16-17


Kalau Allah yang menumbuhkan, serahkanlah masalah pertumbuhan kepada-Nya. Tanggung jawab kita hanya menanam dan menyiram, bukan membantu orang lain bertumbuh. Jikalau kita mencoba membantu pertumbuhan orang lain, kita telah melampaui tanggung jawab kita. Membuat orang kudus bertumbuh itu di luar kemampuan kita. Tidak seorang pun dari kita dapat menghasilkan pertumbuhan dalam orang beriman yang lain. Paulus pun tidak mampu membuat orang kudus bertumbuh. Ia tahu jelas bahwa kita dapat menanam dan menyiram, tetapi hanya Allah yang menumbuhkan.

Sementara menanam dan menyiram, kita perlu memiliki keyakinan dengan iman bahwa Allah akan menumbuhkan. Kita harus percaya bahwa Allah ada di sini dan Ia akan menumbuhkan apa pun yang kita tanam dan siram. Jika kita memiliki keyakinan ini, kita tidak akan berusaha membantu pertumbuhan orang lain.

Gereja bukan hanya ladang Allah, tetapi juga bangunan Allah. Ketika kita bertumbuh di ladang, kita akan menghasilkan bahan-bahan mustika bagi pembangunan tempat kediaman Allah di bumi. Sasaran kekal Allah adalah bangunan, bait yang dibangun dengan bahan-bahan mustika di atas Kristus sebagai satu-satunya dasar. Pekerjaan pembangunan dirampungkan bukan hanya melalui orang-orang seperti Paulus, Apolos, dan Kefas saja, tetapi juga melalui setiap anggota Tubuh, seperti yang diwahyukan dalam Efesus 4:16.

Dasar itu unik, tetapi bisa menghasilkan bangunan yang berbeda dikarenakan pekerja yang berbeda menggunakan bahan yang berbeda (3:11-12). Semua orang beriman di Korintus telah menerima Kristus sebagai dasar. Tetapi, beberapa orang beriman Yahudi di tengah-tengah mereka ingin memakai hasil karya agama Yahudi untuk membangun gereja; orang-orang beriman Yunani ingin membangun gereja dengan hikmat filsafat mereka. Mereka semua tidak seperti rasul, yang membangun gereja dengan pengetahuan yang unggul dan pengalaman yang limpah akan Kristus. Maksud rasul menulis surat ini adalah memperingatkan mereka agar tidak membangun dengan barang-barang hasil latar belakang alamiah mereka. Mereka harus belajar seperti Paulus, membangun dengan Kristus yang dikenal secara obyektif dan yang dialami secara subyektif.

Dalam pasal 3 Paulus berusaha menunjukkan kepada orang-orang Korintus, bahwa sasaran kekal Allah adalah bangunan. Ini berarti Allah tidak ingin kaum beriman menjadi individualistis. Ia benar-benar tidak menginginkan orang kudus memiliki pilihan pribadi terhadap Paulus, Apolos, Kefas, atau bahkan Kristus yang terbatas. Allah memperhatikan bangunan, dan Dia damba agar semua orang beriman di sebuah lokal terbangun bersama sebagai bait-Nya. Lagi pula, apabila kita ingin terbangun bersama untuk menjadi tempat kediaman Allah, kita perlu bertumbuh, dan supaya bertumbuh, kita perlu penyiraman. Jadi, penanaman, penyiraman, dan pertumbuhan semuanya adalah untuk sasaran Allah, yaitu bangunan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 23

No comments: