Hitstat

01 June 2011

1 Korintus - Minggu 12 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:9-11


Setelah menunjukkan tentang merawat, minum, makan, menanam, menyiram, dan bertumbuh, dalam 3:9 Paulus berkata, "Kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah." Secara harfiah, ladang berarti tanah pertanian. Kaum beriman yang telah dilahirkan kembali di dalam Kristus dengan hayat Allah adalah ladang Allah, tanah pertanian dalam ciptaan baru Allah, yang menumbuhkan Kristus. Sebagai orang-orang yang telah percaya kepada Kristus dan menerima-Nya, kita bukan lagi seperti tanah yang masih mentah atau liar. Kita bukanlah orang-orang yang belum dijamah oleh Allah. Sebaliknya, Allah telah menaburkan sesuatu ke dalam kita, dan kita telah dijamah serta digarap oleh-Nya. Kini kita adalah ladang Allah yang menumbuhkan Kristus.

Kita adalah ladang Allah dan bangunan Allah. Seolah-olah tidak ada hubungan yang logis antara ladang dengan bangunan. Apakah hubungan ladang dengan bangunan? Tidak seorang pun pernah melihat sebuah bangunan yang terbentuk dari buah-buahan dan sayur-mayur yang tumbuh di ladang. Namun gereja sebagai ladang Allah menghasilkan bahan-bahan untuk bangunan-Nya.

Sebagai orang Kristen, kita menumbuhkan Kristus. Kini kita harus bertanya kepada diri sendiri: Sudahkah kita dibangun, atau belum? Banyak di antara kita merasa ragu-ragu mengatakan bahwa kita telah benar-benar dibangun menjadi bangunan Allah. Jika orang kudus dihadapkan pada pertanyaan ini, hampir semua menjawab bahwa kita telah dibangun sampai ke suatu tahap. Sebenarnya, inilah jawaban yang benar. Dikatakan dari segi pembangunan rohani, pembangunan dalam hayat, pembangunan yang sebenarnya adalah pertumbuhan dalam hayat. Tahap yang kita capai dalam pembangunan adalah tahap yang kita capai dalam pertumbuhan kita.

Sebuah bangunan membutuhkan dasar. Karena itu, dalam 3:10 dan 11 Paulus berbicara mengenai dasar bangunan Allah, yaitu Kristus. Kristus, satu-satunya dasar telah diletakkan. Dasar ini telah dibangun bukan saja untuk zaman para rasul, tetapi untuk selamanya. Akan tetapi, selama sembilan belas abad yang lalu, banyak pekerja Kristen berusaha meletakkan dasar-dasar yang lain. Setiap denominasi dan kelompok memiliki dasar khususnya tersendiri. Di antara orang Kristen hari ini terdapat beribu-ribu dasar.

Kita perlu memahami perkataan Paulus tentang Kristus sebagai dasar menurut konteks dari ketiga pasal yang pertama dari 1 Korintus. Dalam pasal-pasal ini seolah-olah Paulus berkata, "Kalian, orang-orang di Korintus, menyatakan bahwa kalian dari golongan Apolos, Kefas, atau Paulus, itu berarti kalian meletakkan dasar yang lain. Setiap kali kalian mengatakan bahwa kalian dari seseorang atau dari sesuatu, kalian meletakkan suatu dasar." Berbagai pilihan dan kesukaan sebenarnya adalah dasar-dasar. Suatu perpecahan selalu disebabkan oleh karena meletakkan dasar lain selain Kristus sendiri. Bahkan kita sendiri mungkin meletakkan dasar yang lain oleh karena memilih-milih gereja lokal. Seseorang mungkin berkata bahwa ia tidak menyukai gereja di lokalnya dan ingin pindah ke tempat lain. Ini pun meletakkan suatu dasar. Menurut konsepsi kita, kita mempunyai kebebasan memilih sebuah gereja lokal yang sesuai dengan pilihan kita. Mungkin kita memilih gereja tertentu karena gereja itu memenuhi selera kita. Bersikap pilih-pilih terhadap gereja-gereja adalah meletakkan dasar yang lain. Ini adalah penjelasan akurat terhadap perkataan Paulus dalam 3:10-11.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 30

No comments: