Hitstat

20 June 2011

1 Korintus - Minggu 15 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 5:1-5


Dalam 5:1-13 Paulus beralih kepada masalah menanggulangi saudara yang jahat. Problem pertama, yang ditanggulangi dalam pasal 1 hingga 4, adalah masalah perpecahan, yang pada pokoknya berkaitan dengan hayat alamiah jiwa. Problem kedua, yang ditanggulangi dalam pasal 5 hingga bagian kedua dari kitab ini, adalah dosa perzinaan, yang berkaitan dengan nafsu daging. Masalah ini, perzinaan antara seorang saudara dengan istri ayahnya, secara moral lebih kotor daripada problem pertama, perpecahan. Problem pertama menyinggung perselisihan yang timbul dari kesombongan. Problem kedua adalah dosa kotor yang terbit dari nafsu.

Surat 1 Korintus 5 mempunyai ciri tersendiri. Pertama, pasal ini menunjukkan bahwa seorang beriman yang sejati pun dapat melakukan dosa yang kotor. Banyak orang yang membaca Perjanjian Baru beranggapan bahwa karena kasih karunia Allah, kaum beriman tidak dapat berbuat hal-hal yang jahat, khususnya hal-hal jahat tertentu yang tercatat dalam Perjanjian Lama. Tetapi dalam pasal ini kita membaca tentang seorang saudara dalam gereja di Korintus yang melakukan dosa perzinaan dengan istri ayahnya. Tentunya, Paulus bermaksud membantu gereja untuk menanggulangi saudara yang jahat ini. Melalui membaca pasal ini kita nampak, bahwa tidak mustahil seorang yang telah benar-benar beroleh selamat, seorang saudara sejati dalam Tuhan, melakukan dosa semacam itu. Kalau ini tidak tercatat dalam Perjanjian Baru, mungkin kita sulit mempercayai bahwa seorang yang telah beroleh selamat dapat melakukan dosa semacam ini. Sebaliknya, boleh jadi kita berpendapat bahwa setelah beroleh selamat, seseorang tidak mungkin berdosa seperti itu.

Pasal ini juga memperlihatkan kepada kita bahwa begitu gereja menyimpang dari visi inti ekonomi Allah dan masuk ke dalam jiwa, terbukalah pintu bagi nafsu daging. Ini tidak saja membuka jalan bagi cemburu dan perselisihan, bahkan juga bagi dosa-dosa kotor. Itulah sebabnya, bahaya sekali jika kita tinggal di dalam jiwa. Dalam Surat Kiriman ini, pertama-tama Paulus menanggulangi jiwa dan kemudian nafsu daging. Menanggulangi jiwa terutama adalah menanggulangi perpecahan. Keempat pasal pertama dari kitab ini menanggulangi problem perpecahan yang berasal dari jiwa, terutama masalah pikiran. Ini adalah hasil dari opini, dan opini berasal dari pikiran. Hal ini dengan jelas ditunjukkan dalam keempat pasal yang pertama. Melalui membaca pasal-pasal ini kita melihat adanya perpecahan di antara orang-orang Korintus disebabkan mereka sangat kuat dalam pikiran alamiahnya. Mereka beralih dari roh dan memakai jiwa. Mereka meninggalkan visi inti, dan hal ini membuka pintu bagi nafsu daging untuk masuk.

Kita semua harus belajar dari Paulus untuk mengerjakan segala sesuatu dengan roh kita. Banyak hal yang tidak kita kerjakan dengan roh. Akan tetapi, Paulus menanggulangi situasi yang dilukiskan dalam pasal 5 sepenuhnya dengan rohnya. Dengan rohnya ia menghukum dan dengan rohnya ia menyerahkan orang jahat itu kepada Iblis.

Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 36

No comments: