Hitstat

27 June 2011

1 Korintus - Minggu 16 Senin

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 6:12-18


Makanan adalah untuk keberadaan manusia dan pernikahan adalah untuk perkembangbiakan manusia; keduanya perlu dan telah ditetapkan oleh Allah. Manusia berhak memanfaatkan keduanya. Akan tetapi, janganlah kita menyalahgunakannya, juga tidak seharusnya berada di bawah kuasa hal-hal itu, dikendalikan dan diperhamba oleh hal-hal itu. Sembarangan makan, seperti makan makanan persembahan berhala, menjadi sandungan bagi saudara-saudara yang lemah (8:9-13; 10:28-30, 32), dan makan berlebihan merusak tubuh kita. Makanan dan juga perut kita akan dibinasakan; Allah akan membinasakan keduanya (6:13). Penyalahgunaan sex merupakan percabulan. Hal ini tidak saja dipersalahkan Allah, juga membinasakan tubuh kita (ayat 18) yang sebenarnya adalah bagi Tuhan.

Baik makanan maupun pernikahan telah ditetapkan oleh Allah, dan perlu untuk keberadaan manusia. Jika umat manusia mau hidup secara berkesinambungan di bumi bagi penggenapan kehendak Allah, maka manusia perlu makan dan menikah. Makanan tidak saja diciptakan oleh Allah, tetapi juga telah ditetapkan oleh-Nya untuk keberadaan kita. Pernikahan adalah untuk perkembangbiakan umat manusia. Karena hal makan dan pernikahan telah ditetapkan oleh Allah, maka keduanya sah. Dalam setiap kasus kita memiliki kebebasan, kebebasan untuk makan dan kebebasan untuk menikah. Akan tetapi, manusia yang telah jatuh menyalahgunakan kebebasannya dalam hal-hal ini. Karena alasan inilah, maka setelah menanggulangi berbagai keinginan jiwani, nafsu daging, dan penuntutan hak-hak, Paulus beralih kepada masalah penyalahgunaan kebebasan.

Paulus mengawali bagian ini dengan kata-kata ini: "'Segala sesuatu halal bagiku,' tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak mau membiarkan diriku diperhamba oleh apa pun." Di sini pemikiran Paulus boleh jadi demikian: segala sesuatu halal, tetapi tidak semua hal itu membantu kita dalam memikul salib atau menguntungkan kita dalam mengalami Kristus.

Jika kita ingin memahami penggunaan kata "berguna" yang dipakai oleh Paulus di sini, kita perlu memiliki pemahaman yang tepat mengenai kitab Korintus ini secara keseluruhan. Semua perkara halal, tetapi tidak semua perkara membantu kita memperoleh keuntungan yang terwahyu dalam Surat Kiriman ini. Tidak semua hal membantu kita menempuh kehidupan Tubuh. Ya, Anda bebas melakukan berbagai hal, tetapi hal-hal itu tidak akan membantu Anda dalam kehidupan gereja, dan tidak akan memperkuat kehidupan doa Anda. Jika kita menerapkan apa yang dikatakan Paulus dalam 6:12 menurut konteks keseluruhan Surat 1 Korintus, kita akan melihat bahwa perkataan Paulus di sini bersifat almuhit. Dalam 6:12 Paulus seolah-olah berkata, "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya baik, menguntungkan, sesuai, atau ekonomis bagiku untuk menempuh kehidupan orang Kristen, kehidupan gereja, dan kehidupan Tubuh. Tidak semua bisa membantuku menikmati Kristus atau memelihara hari raya Roti Tidak Beragi."


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 38

No comments: