Hitstat

30 June 2011

1 Korintus - Minggu 16 Kamis

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 6:15, 17, 19


Kita telah mengetahui, dalam pasal 6 Paulus mengungkapkan tiga hal yang sangat penting. Begitu pentingnya hal-hal ini sehingga kita perlu banyak-banyak melatih roh kita, untuk dapat mencerna hal-hal ini dengan memadai. Betapa menakjubkan, tubuh kita adalah anggota-anggota Kristus, kita menjadi satu roh dengan Tuhan, dan tubuh kita juga adalah bait Roh Kudus! Visi tentang hal ini menjadi demikian jelas sehingga ada kalanya saya sukar menahan diri. Beban terhadap visi ini demikian beratnya sehingga saya hampir-hampir tidak kuat memikulnya. Saya tidak tahan memikirkan bahwa beberapa gereja dan orang kudus yang terus saja mengikuti pola yang usang, melakukan pekerjaan kekristenan, tetapi mengabaikan visi sentral dari ministri perampungan Paulus. Melihat visi tentang tubuh kita adalah anggota Kristus, kita menjadi satu roh dengan Tuhan, dan tentang tubuh kita adalah bait dari Roh Kudus merupakan keperluan kita yang amat mendesak.

Karena visi dan beban, maka saya tidak berminat pada berita-berita yang hanya berisi doktrin. Ketiga hal penting yang diungkapkan dalam berita ini tidak seharusnya dijadikan doktrin semata. Saya prihatin karena di antara kita ada yang masih belum menjamah realitas hal-hal ini, karena itu tidak mempunyai realisasi pengalaman mengenai tubuh kita sebagai anggota-anggota Kristus dan bait Roh Kudus dan perihal menjadi satu roh dengan Tuhan. Jika saudara-saudara yang melayani gereja-gereja nampak visi ini, maka pembicaraan mereka akan berubah secara radikal. Mereka tidak lagi berbicara secara doktrinal kepada orang lain. Dengan spontan mereka akan memutuskan untuk tidak mengetahui yang lain kecuali Kristus dan Tubuh-Nya.

Beban saya dalam berita-berita ini bukanlah untuk mengajarkan doktrin. Empat puluh tahun yang lampau berita-berita saya kebanyakan membahas soal pahala, menderita kerugian, diselamatkan melalui api, dan berbagai kategori orang yang harus dikucilkan dari gereja. Namun beban saya sekarang bukan pada hal-hal itu lagi; melainkan agar orang-orang kudus menikmati Kristus sebagai hari raya Roti Tidak Beragi mereka. Beban saya terutama untuk mereka yang telah bertahun-tahun di dalam pemulihan, namun masih belum nampak visi inti. Yang mereka miliki bukannya gandum, melainkan sekam, dan sekam itulah yang mereka layankan. Orang-orang yang mereka latih tidak menerima rawatan dan suplai hayat apa pun; karena itu tidak ada pertumbuhan. Jika kita semua nampak visi ini, situasi kita akan mutlak berbeda. Kita akan bersaksi bahwa kita satu roh dengan Tuhan dan tubuh kita adalah anggota-anggota Kristus serta bait Roh Kudus. Namun, kita masih kekurangan pengalaman, masih sangat terbatas dalam kapasitas untuk menerima hal-hal ini dan memahaminya. Jadi, kita semua perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan dan berkata, "Tuhan, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak tahu bagaimana harus bertobat, aku tidak tahu bagaimana mengaku dosa, dan aku tidak tahu bagaimana harus berdoa. Tuhan, aku hanya berada di hadapan-Mu. Belas kasihanilah aku. Aku perlu nampak visi yang jelas akan ekonomi-Mu. Tuhan, rahmatilah aku, biar aku bisa menjamah realitas visi ini dan bisa membantu orang lain untuk melakukan hal yang serupa." Marilah kita semua menengadah kepada Tuhan dan memohon belas kasihan-Nya, agar kita bisa nampak visi yang ditunjukkan kepada Paulus. Dengan melihat visi inilah kita baru dapat terhindar dari penyalahgunaan kebebasan dalam hal makan dan tubuh.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 39

No comments: