Hitstat

01 July 2011

1 Korintus - Minggu 16 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 6:13-15


Dalam pasal 5 dan 6 Paulus menanggulangi masalah dosa yang kotor, menuntut hak, dan penyalahgunaan kebebasan manusia. Tetapi, ketika ia menanggulangi hal-hal tersebut, ia menggunakan ungkapan dan perkataan yang baik sekali untuk menyajikan hal-hal yang tidak pernah kita dapatkan di tempat lain di dalam Perjanjian Baru. Misalkan dalam 5:8 Paulus berkata, "Karena itu marilah kita berpesta ..." Kita telah mengetahui bahwa pesta ini mengacu kepada Hari Raya Roti Tidak Beragi sebagai kelanjutan Paskah (Kel. 12:15-20). Hari Raya ini berlangsung selama tujuh hari, jangka waktu yang lengkap, menandakan seluruh waktu hidup kristiani kita, dari hari pertobatan kita sampai pada keterangkatan kita. Ini menunjukkan bahwa seluruh kehidupan orang Kristen seharusnya merupakan pesta yang demikian, menikmati Kristus sebagai pesta kita.

Walaupun orang-orang Kristen menaruh perhatian terhadap ayat-ayat tentang kepatuhan dan kasih, siapakah yang menaruh perhatian yang cukup terhadap perkataan Paulus mengenai berpesta? Pernahkah guru-guru besar sekolah Alkitab atau seminari mengajar murid-murid mereka apa artinya berpesta dan bagaimana caranya? Saya tidak yakin ada guru besar yang mengajarkan hal ini kepada murid-murid mereka. Lagi pula, saya tidak percaya ada orang yang pernah mengatakan kepada Anda apa maknanya tubuh Anda menjadi anggota Kristus, mengikatkan diri menjadi satu roh dengan Tuhan, atau tubuh Anda adalah bait Roh Kudus. Sungguh menyedihkan, kaum beriman hari ini telah diselewengkan dari hal-hal yang teramat penting ini! Kita pun telah terhambat oleh pengaruh latar belakang keagamaan kita. Karena itu kita perlu memasuki ayat 15, 17, dan 19. Kita tidak boleh mengabaikan ayat-ayat ini; karena ayat-ayat ini adalah ayat-ayat yang paling dalam di Alkitab.

Jika kita ingin mengerti bagaimana Tuhan hari ini adalah untuk tubuh kita dan bagaimana di masa mendatang Allah akan membangkitkan tubuh kita, kita perlu memahami Roma 8:11. Ayat ini mengatakan, "Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu." Dalam ayat ini, kita nampak bahwa melalui Roh Allah yang berhuni di dalam kita, Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, menyalurkan hayat ke dalam tubuh kita yang fana ini. Hal ini bisa menjadi pengalaman hari ini bagi semua orang yang mencari Tuhan. Kalau Anda dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan, ada sesuatu yang menakjubkan sedang berlangsung di dalam diri Anda: Roh Allah yang membangkitkan itu senantiasa menyalurkan hayat ke dalam tubuh Anda.

Penyaluran hayat semacam ini boleh kita ibaratkan seperti transmisi arus listrik. Arus listrik sebenarnya adalah listrik yang sedang bergerak. Jika Anda melihat meteran listrik di balai sidang ini, Anda akan mengetahui bahwa listrik sedang ditransmisikan ke bangunan ini. Ketika kita berhimpun di balai sidang ini untuk berdoa dan bersekutu, listrik mengalir ke dalam bangunan ini. Seasas dengan itu, arus listrik surgawi dari hayat kebangkitan Kristus sedang mengalir ke dalam tubuh kita yang fana. Sewaktu kita mencari Tuhan dari hari ke hari, kita beroleh jaminan penuh bahwa arus ilahi itu sedang mengalir di dalam kita. Arus ini adalah hayat kebangkitan yang disalurkan ke dalam kita oleh Roh yang berhuni.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 40

No comments: