Hitstat

26 July 2011

1 Korintus - Minggu 20 Selasa

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 10:14-22


Dalam 10:21 kita melihat ada dua meja: meja Tuhan dan meja roh-roh jahat. Mengambil bagian dari satu meja adalah makan dari meja itu. Minum cawan Tuhan dan mengambil bagian dalam meja Tuhan adalah membuat diri kita bersatu dengan Tuhan. Minum cawan roh-roh jahat dan mengambil bagian dalam meja roh-roh jahat adalah membuat diri kita bersatu dengan roh-roh jahat.

Dalam ayat 22 Paulus menyimpulkan bagian dari pasal 10 ini dengan berkata, "Atau apakah kita mau membangkitkan kecemburuan Tuhan? Apakah kita lebih kuat daripada Dia?" Tuhan adalah Allah yang cemburu (Kel. 20:5). Penyembahan berhala mutlak adalah kekejian dan kebencian bagi-Nya. Jika kita mengambil bagian dalam persekutuan dengan roh-roh jahat, bersatu dengan mereka, berarti kita membangkitkan kecemburuan Tuhan. Karena itu, kita harus menjauhi perkara penyembahan berhala.

Ada satu perbedaan antara menyembah patung dengan menyembah berhala. Menyembah patung itu meliputi berlutut di depan sebuah patung dan menyembahnya. Penyembahan berhala itu lebih luas ruang lingkupnya, karena hal ini meliputi makan, minum, dan bersukaria. Di negara Amerika Serikat, orang-orang mungkin tidak menyembah patung, tetapi mereka mungkin mempraktekkan penyembahan berhala. Pada hari-hari libur atau pada akhir pekan mereka mungkin menyerahkan diri mereka kepada berbagai bentuk hiburan dan pelesiran. Mereka mungkin makan, minum, dan bersukaria. Inilah penyembahan berhala. Bahkan makan kurban-kurban yang telah dipersembahkan kepada patung-patung itu berarti terlibat dengan penyembahan berhala.

Kita perlu ingat, 1 Korintus 10:12-22 adalah satu bagian dari potongan panjang yang menanggulangi perkara makan. Makan berhubungan dengan kenikmatan. Bila Anda makan sesuatu, maka Anda menikmatinya. Lagi pula, apa yang kita makan itu akan menjadi kita. Di satu pihak, makan adalah untuk kenikmatan kita; di pihak lain, kita menjadi apa yang kita makan. Konsep dasar ini harus diterapkan dalam memahami bagian ini. Makan persembahan yang dipersembahkan kepada berhala sebenarnya berarti menikmati berhala dan akhirnya menjadi satu dengan berhala. Dalam prinsip yang sama, mengambil bagian dalam meja Tuhan adalah menikmati meja ini dan menjadi satu dengannya; yaitu, menikmati Tuhan dan menjadi satu dengan Dia. Dalam ayat-ayat ini, pertama-tama Paulus membicarakan satu jenis meja, dan kemudian ia membuat satu lompatan, dengan membicarakan meja lainnya. Dalam ayat 21 ia dengan jelas berkata, "Kamu tidak dapat mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat." Sebenarnya, dalam bagian ini ada tiga meja: mezbah (ayat 18), meja roh-roh jahat, dan meja Tuhan. Semua butir ini mencakup banyak, dan kita tidak boleh memahaminya secara sempit.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 3, Berita 49

No comments: