Hitstat

07 March 2012

2 Korintus - Minggu 24 Rabu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 9:1-15


Ketika kita menabur dengan berkat kepada orang lain, kita akan menuai dengan berkat dari Allah. Selain itu, tuaian ini akan selalu melampaui jumlah yang ditaburkan. Tuaian ini akan menjadi tiga puluh kali lipat atau bahkan seratus kali lipat. Ini tidak terjadi secara ajaib; ini terjadi menurut hukum alam. Allah mengendalikan suplai hayat di antara anak-anak-Nya secara ajaib. Karena itu, tidak ada keluarga Kristen yang dapat mempertahankan kekayaannya dari generasi ke generasi. Tetapi menabur adalah menurut hukum alam, bukan menurut keajaiban. Terhadap hal ini, Allah tidak perlu melakukan apa-apa secara ajaib. Kita semua perlu menabur, yaitu memberi. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak yang akan kita tuai. Namun, kita tidak boleh melakukan hal ini secara takhayul untuk tujuan mendapatkan kekayaan bagi diri kita sendiri.

Dua ilustrasi tentang pengumpulan dan penaburan ini berhubungan dengan pemikiran Paulus yang dalam di dalam pasal-pasal ini. Dalam pasal 9 ada pemikiran yang dalam yaitu bahwa sebagai orang-orang Kristen, kita memberi dalam hal seperti menabur. Jika kita tidak memberi, berarti kita tidak bertani, tidak menabur. Selain itu, kita tidak boleh menabur dengan kikir. Jika kita menabur dengan kikir, maka menurut hukum alam ini, kita juga akan menuai dengan kikir. Kita perlu menabur dengan berkat kepada orang lain. Jika kita menabur dengan berkat kepada orang lain, maka, menurut hukum alam ini, kita juga akan menuai dengan berkat dari Allah. Berkat ini berkali-kali lebih banyak daripada apa yang kita taburkan. Saya dapat bersaksi bahwa dalam kehidupan kristiani saya, saya belum pernah melihat seorang beriman yang telah memberi kepada Allah yang tidak diberkati oleh-Nya secara besar-besaran. Tuhan selalu akan menghormati hukum alam yang telah ditentukan-Nya.

Kita perlu mengakui tangan Tuhan yang ajaib dan juga memperhatikan hukum alam-Nya. Menurut dua aspek ini, kita perlu memberi. Mungkin sekarang Anda tidak melihat tangan pengimbangan Allah. Tetapi setelah jangka waktu yang lama, mungkin bertahun-tahun kemudian, Anda akan melihatnya. Kemudian Anda akan dapat bersaksi tentang bagaimana Allah menyeimbangkan suplai sehari-hari di antara anak-anak-Nya. Kita juga harus sadar bahwa pemberian adalah perkara menabur. Karena itu, jika kita ingin menuai, kita harus menabur dengan berkat kepada orang lain. Kemudian kita akan menuai dengan berkat dari Allah.

Kita harus menabur banyak dan dengan demikian akan menuai banyak juga. Sasarannya bukanlah untuk membuat diri kita sendiri kaya. Hasilnya adalah ucapan syukur yang melimpah kepada Allah. Saya harap di waktu mendatang banyak orang saleh yang akan menjadi faktor ucapan syukur kepada Allah. Ini berarti pemberian Anda akan melimpah dalam ucapan syukur kepada Allah. Saya memiliki keyakinan yang penuh bahwa jika kaum saleh dalam pemulihan Tuhan rela untuk memberi, maka pemulihan ini tidak mungkin kekurangan suplai materi. Bukannya kekurangan, malah melalui banyak orang saleh ada ucapan syukur yang melimpah kepada Tuhan. Karena itu, marilah kita semua melakukan pemberian, yaitu pemberian yang dilaksanakan dengan mengumpulkan dan menabur.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 48

No comments: