Hitstat

06 March 2012

2 Korintus - Minggu 24 Selasa

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 9:1-15


Menurut 2 Korintus 9:6, "Orang yang menabur dengan kikir, akan menuai dengan kikir; orang yang menabur dengan berkat, akan menuai dengan berkat" (Tl.). Dalam ayat 6 kita memiliki pemikiran tentang menabur untuk keuntungan orang lain. Tetapi petani manakah, ketika ia menabur benih di ladangnya, memiliki pemikiran menabur untuk orang lain? Tentunya, kebanyakan petani memiliki konsepsi menabur untuk diri mereka sendiri. Namun, penaburan semacam ini tidak dengan berkat. Menabur dengan berkat adalah memberikan kepada orang lain. Ini adalah menabur dengan berkat kepada orang lain. Ketika kita memberikan uang kita, berarti kita sedang menabur dan penaburan ini bukanlah untuk diri kita sendiri, melainkan untuk orang lain. Jika kita menabur dengan berkat untuk orang lain, kita akan menuai dengan berkat dari Allah.

Sebagai anak-anak Allah, kita semua harus belajar memberi. Memberi adalah mengumpulkan. Berapa banyak manna yang dapat kita kumpulkan itu tergantung pada berapa banyak yang kita berikan. Dalam Lukas 6:38 Tuhan Yesus berkata, "Berilah dan kamu akan diberi: Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Ayat ini menunjukkan bahwa jika kita ingin menerima, yaitu mengumpulkan, kita perlu memberi lebih dulu. Pemberian kita adalah pengumpulan kita, penerimaan kita. Setiap hari kita semua perlu mengumpulkan manna. Karena pengumpulan kita adalah pemberian kita, maka kita semua perlu memberi untuk mengumpulkan. Kita mengumpulkan sedikit karena kita memberi sedikit. Kiranya kita semua terkesan bahwa pemberian kita adalah pengumpulan kita.

Dalam perkara memberi dan mengumpulkan, ada keajaiban-keajaiban ilahi yang terlibat. Kita tidak boleh percaya secara takhayul bahwa semakin banyak kita memberi, maka semakin banyak yang akan kita terima. Jika ini adalah cara kita dalam memahami perkara ini, maka motivasi kita dalam memberi berarti mendapatkan kekayaan bagi diri kita sendiri. Yang penting di sini berhubungan dengan tangan pengimbangan Allah. Dia akan menyalurkan suplai itu sehingga kita tidak akan miskin atau kaya. Dia benar-benar mempraktekkan satu pengimbangan ilahi dan surgawi. Dia tahu bagaimana mengimbangkan kekayaan di antara umat-Nya.

Jika kita berusaha untuk mengumpulkan lebih banyak daripada yang kita perlukan, pada akhirnya kita akan melihat uang yang kelebihan itu terbang jauh. Jika Anda terlalu banyak menyimpan kelebihan uang, maka uang Anda itu kelihatannya memiliki sayap dan akan terbang jauh dari Anda. Penyebab kejadian ini adalah karena di surga Allah mengimbangkan kekayaan sosial anak-anak-Nya.

Mengapa Paulus menambahkan pasal 9 ini? Ia menambahkan pasal ini untuk memberikan ilustrasi yang lebih lanjut tentang pemberian. Kita telah menunjukkan bahwa dalam 2 Korintus 9 Paulus memakai perkara menabur untuk menggambarkan pemberian. Karena itu, dari pasal 8 dan 9 kita nampak bahwa pemberian adalah mengumpulkan juga menabur. Dua konsepsi yang ada di lubuk hati Paulus ini mengendalikan tulisannya dalam dua pasal ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 48

No comments: