Hitstat

22 March 2012

2 Korintus - Minggu 26 Kamis

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 11:1-15


Dalam 2 Korintus 11:3 Paulus mengatakan, "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya." Di sini Rasul Paulus menunjukkan bahwa pengajaran-pengajaran dari para penganut agama Yahudi itu dapat dibandingkan dengan perkataan tipu muslihat yang diucapkan oleh ular itu kepada Hawa dalam Kejadian 3. Dengan kata lain, Paulus menyamakan aktivitas para penganut agama Yahudi itu dengan pekerjaan ular itu atas diri Hawa. Dari Kejadian 3 kita tahu bahwa ular itu mengalihkan perhatian Hawa dari kenikmatan atas pohon hayat. Cara ular itu memalingkan Hawa dari pohon hayat adalah dengan menunjukkan kepadanya pohon yang lainnya, yaitu pohon pengetahuan baik dan jahat, yang menghasilkan maut.

Kita telah berkali-kali menunjukkan bahwa pohon hayat itu sederhana. Pada pohon ini hanya ada satu unsur, dan unsur itu adalah hayat. Pohon hayat menghasilkan hayat. Pohon pengetahuan baik dan jahat, sebaliknya, rumit dan menyebabkan kerumitan. Pada pohon pengetahuan ini, ada kebaikan, kejahatan, pengetahuan, dan maut. Alkitab secara keseluruhan adalah perkembangan kedua pohon ini. Pohon hayat ini melambangkan Allah dalam Kristus sebagai Roh itu menjadi hayat bagi kita. Pohon pengetahuan baik dan jahat melambangkan Iblis sebagai maut. Iblis adalah penguasa maut. Pohon pengetahuan baik dan jahat melambangkan Iblis sebagai maut yang meliputi pengetahuan, baik, dan jahat. Ular itu menyimpangkan Hawa dari pohon hayat dengan pohon pengetahuan baik dan jahat beserta kerumitan-kerumitannya. Karena Hawa menyimpang dan terperangkap, ia kehilangan ketulusan dan kemurnian terhadap Allah. Akibatnya Hawa jatuh, dan maut masuk melalui kejatuhan itu. Inilah cerita tentang bagaimana ular itu menyimpangkan Hawa dari ekonomi Allah.

Dalam 2 Korintus 11 Paulus menerapkan apa yang dilakukan ular terhadap Hawa kepada para penganut agama Yahudi dan gereja di Korintus. Saya percaya bahwa di dalam rohnya, Paulus menyadari bahwa kedua perkara ini sebenarnya adalah satu dan apa yang terjadi di Korintus itu merupakan satu ulangan dari apa yang telah terjadi di Taman Eden. Hawa adalah seorang istri dan gereja di Korintus adalah seorang perawan yang suci, yang dipertunangkan kepada satu suami, yaitu Kristus. Karena alasan ini, maka dalam 2 Korintus 11:2 Paulus mengatakan, "Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." Selain itu, istri di Taman Eden ini telah diselewengkan oleh ular yang licik. Di Korintus, perawan suci itu diselewengkan oleh Iblis melalui para penganut agama Yahudi. Di tempat lainnya dalam pasal ini, Paulus menghubungkan para penganut agama Yahudi dengan Iblis. "Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang" (ayat 13-14). Di sini Paulus menunjukkan bahwa para penganut agama Yahudi, rasul-rasul palsu itu, adalah pelayan-pelayan Iblis. Para penganut agama Yahudi adalah pelayan-pelayan Iblis, ini berarti mereka tidak menyuplaikan Kristus kepada orang lain. Sebaliknya, apa yang mereka suplaikan sebenarnya adalah Iblis.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 53

No comments: