Pembacaan
Alkitab: Gal. 3:5, 13-14
Galatia 3:5 mengatakan, “Jadi, bagaimana sekarang, apakah Ia yang
menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan melakukan mujizat
di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena
kamu percaya kepada pemberitaan Injil?” “Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak
henti-hentinya menyuplai kita dengan Roh itu. Kita boleh memakai listrik
sebagai contoh. Setelah listrik dipasang ke dalam sebuah bangunan, maka listrik
itu tidak henti-hentinya disuplaikan ke dalam bangunan tersebut. Demikian pula,
setelah Allah melahirkan kita kembali oleh Roh-Nya, dan menjadikan kita anak-anak
Allah, Ia tidak henti-hentinya menyuplai kita dengan Roh itu. Tidak ada perkara
yang lebih penting daripada tidak henti-hentinya menerima Roh itu. Orang-orang
Galatia telah beroleh selamat dan menerima Roh itu melalui mendengarkan tentang
iman. Akan tetapi, mereka telah diselewengkan dan disesatkan serta telah
beralih lagi kepada hukum Taurat. Mereka tidak menerima Roh itu sebagai sumber,
malahan menerima hukum Taurat sebagai sumber mereka. Banyak orang Kristen hari
ini juga disesatkan dari Roh itu. Kita semua perlu dikembalikan kepada Roh itu sebagai
sumber kita. Kita harus kembali kepada Allah itu sendiri sebagai Roh
pemberi-hayat yang almuhit. Saudari-saudari tidak boleh hanya berusaha menjadi
istri atau ibu yang baik. Sebaliknya, mereka harus membuka diri mereka kepada
Roh itu sebagai sumber surgawi mereka dan menerima transmisi dari Allah
Tritunggal, yaitu arus listrik surgawi ke dalam diri mereka. Jika mereka
menerima transmisi semacam itu, dengan spontan mereka akan menjadi istri-istri
dan ibu-ibu yang baik. Saya anjurkan Anda berdoa, “Tuhan Yesus, aku membuka diriku
kepada-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu karena aku telah dilahirkan dari Allah, dilahirkan
dari Roh yang almuhit. Tuhan, Roh ini tetap mentransmisikan sesuatu dari diri-Mu
ke dalam diriku. Aku bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena adanya transmisi yang menakjubkan
ini!”
Ketika Anda perlu terang di rumah Anda, jangan berdoa bagi terang
itu, pergi saja menekan tombol dan menyalakan lampu. Demikian pula, bila kita ingin
menerima suplai listrik surgawi, maka yang kita perlukan ialah menuju ke “tombol”
itu, yakni roh kita yang dilahirkan kembali, dan “menyalakannya”. Namun
demikian, sangat sedikit orang Kristen hari ini yang mempraktekkan hal ini. Sebaliknya,
banyak yang berdoa untuk menjadi orang yang lemah lembut, sabar, rendah hati,
atau pengasih. Dari pengalaman saya bertahun-tahun, saya dapat bersaksi bahwa
doa-doa semacam itu tidak akan manjur. Anda boleh saja berdoa berkali-kali
kepada Tuhan, untuk membuat Anda sabar atau pengasih, tetapi tidak menerima
apa-apa dari Roh itu. Orang-orang Kristen mungkin berdoa untuk berbagai hal,
tetapi mereka tidak mau “menekan tombol” untuk menerima transmisi ilahi itu. Kadangkala
sekalipun setelah saya mengetahui rahasia “tekan tombol”, saya tetap masih
berdoa dengan cara yang tidak efektif itu. Saya yakin banyak di antara kalian
yang memiliki pengalaman serupa. Keperluan kita ialah beralih kepada Tuhan,
terbuka kepada-Nya, dan menerima suplai Roh dari Dia.
Saya ulangi, kehendak Allah bukanlah ingin menjadikan Anda seorang
yang baik, melainkan ingin menjadikan Anda anak-Nya. Efesus 1:5 mengatakan
bahwa Allah telah menakdirkan kita untuk keputraan. Dalam Galatia 4:5 Paulus
berkata dengan jelas bahwa Kristus telah menebus kita, supaya kita boleh menerima
keputraan. Ayat 6 mengatakan, “Karena kamu adalah anak, maka Allah telah
menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, ‘Ya Abba, ya Bapa!’”
Roh
Anak Allah adalah realitas keputraan. Mula-mula, Allah mengutus Anak-Nya
menjadi Penebus kita. Kemudian Allah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita.
Sekarang, kedambaan Allah ialah menyuplai kita dengan Roh itu secara
berkesinambungan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 32
No comments:
Post a Comment