Hitstat

04 August 2012

Galatia - Minggu 16 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Gal. 3:5, 13-14


Galatia 3:5 mengatakan, “Jadi, bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?” “Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak henti-hentinya menyuplai kita dengan Roh itu. Kita boleh memakai listrik sebagai contoh. Setelah listrik dipasang ke dalam sebuah bangunan, maka listrik itu tidak henti-hentinya disuplaikan ke dalam bangunan tersebut. Demikian pula, setelah Allah melahirkan kita kembali oleh Roh-Nya, dan menjadikan kita anak-anak Allah, Ia tidak henti-hentinya menyuplai kita dengan Roh itu. Tidak ada perkara yang lebih penting daripada tidak henti-hentinya menerima Roh itu. Orang-orang Galatia telah beroleh selamat dan menerima Roh itu melalui mendengarkan tentang iman. Akan tetapi, mereka telah diselewengkan dan disesatkan serta telah beralih lagi kepada hukum Taurat. Mereka tidak menerima Roh itu sebagai sumber, malahan menerima hukum Taurat sebagai sumber mereka. Banyak orang Kristen hari ini juga disesatkan dari Roh itu. Kita semua perlu dikembalikan kepada Roh itu sebagai sumber kita. Kita harus kembali kepada Allah itu sendiri sebagai Roh pemberi-hayat yang almuhit. Saudari-saudari tidak boleh hanya berusaha menjadi istri atau ibu yang baik. Sebaliknya, mereka harus membuka diri mereka kepada Roh itu sebagai sumber surgawi mereka dan menerima transmisi dari Allah Tritunggal, yaitu arus listrik surgawi ke dalam diri mereka. Jika mereka menerima transmisi semacam itu, dengan spontan mereka akan menjadi istri-istri dan ibu-ibu yang baik. Saya anjurkan Anda berdoa, “Tuhan Yesus, aku membuka diriku kepada-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu karena aku telah dilahirkan dari Allah, dilahirkan dari Roh yang almuhit. Tuhan, Roh ini tetap mentransmisikan sesuatu dari diri-Mu ke dalam diriku. Aku bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena adanya transmisi yang menakjubkan ini!”

Ketika Anda perlu terang di rumah Anda, jangan berdoa bagi terang itu, pergi saja menekan tombol dan menyalakan lampu. Demikian pula, bila kita ingin menerima suplai listrik surgawi, maka yang kita perlukan ialah menuju ke “tombol” itu, yakni roh kita yang dilahirkan kembali, dan “menyalakannya”. Namun demikian, sangat sedikit orang Kristen hari ini yang mempraktekkan hal ini. Sebaliknya, banyak yang berdoa untuk menjadi orang yang lemah lembut, sabar, rendah hati, atau pengasih. Dari pengalaman saya bertahun-tahun, saya dapat bersaksi bahwa doa-doa semacam itu tidak akan manjur. Anda boleh saja berdoa berkali-kali kepada Tuhan, untuk membuat Anda sabar atau pengasih, tetapi tidak menerima apa-apa dari Roh itu. Orang-orang Kristen mungkin berdoa untuk berbagai hal, tetapi mereka tidak mau “menekan tombol” untuk menerima transmisi ilahi itu. Kadangkala sekalipun setelah saya mengetahui rahasia “tekan tombol”, saya tetap masih berdoa dengan cara yang tidak efektif itu. Saya yakin banyak di antara kalian yang memiliki pengalaman serupa. Keperluan kita ialah beralih kepada Tuhan, terbuka kepada-Nya, dan menerima suplai Roh dari Dia.

Saya ulangi, kehendak Allah bukanlah ingin menjadikan Anda seorang yang baik, melainkan ingin menjadikan Anda anak-Nya. Efesus 1:5 mengatakan bahwa Allah telah menakdirkan kita untuk keputraan. Dalam Galatia 4:5 Paulus berkata dengan jelas bahwa Kristus telah menebus kita, supaya kita boleh menerima keputraan. Ayat 6 mengatakan, “Karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, ‘Ya Abba, ya Bapa!’” Roh Anak Allah adalah realitas keputraan. Mula-mula, Allah mengutus Anak-Nya menjadi Penebus kita. Kemudian Allah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita. Sekarang, kedambaan Allah ialah menyuplai kita dengan Roh itu secara berkesinambungan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 32

No comments: