Pembacaan Alkitab: Gal. 3:2-3; 6:8
Dalam Galatia pasal 1 Paulus
memperlihatkan bahwa Allah berkenan mewahyukan Anak-Nya, Yesus Kristus, ke
dalam kita (1:15-16). Dalam pasal 2 kita nampak bahwa kita harus
memperhidupkan Kristus ini, bukan hukum Taurat (2:19-21). Allah tidak
menghendaki kita diduduki oleh masalah memelihara hukum Taurat dan
diselewengkan dari Kristus yang hidup. Menurut perkenan hati-Nya, Allah telah
mewahyukan anak-Nya ke dalam kita agar kita dapat memperhidupkan Dia. Butir
yang sangat penting dalam pasal 1 dan 2 ialah Anak Allah telah diwahyukan ke
dalam kita dan kita harus memperhidupkan Dia.
Dalam pasal 3 dan 4 Paulus memperlihatkan bagaimana kita
mengalami dan menikmati Kristus ini. Persona yang diwahyukan sebagai inti
ekonomi Allah ialah Kristus. Namun dalam pengalaman kita, Persona ini adalah
Roh itu. Itulah sebabnya mulai dari pasal 3 Paulus berulang-ulang membicarakan
Roh itu. Dalam 3:2 ia bertanya kepada orang-orang Galatia apakah mereka
telah menerima Roh itu oleh pekerjaan hukum Taurat atau karena mendengarkan
tentang iman (Tl.). Kemudian, dengan nada sedikit menegur, ia bertanya lagi
dalam ayat berikutnya, “Kamu telah mulai dengan Roh, apakah kamu sekarang
mau mengakhirinya di dalam daging?” Di sini kita nampak perbandingan antara
Roh itu dengan daging. Dalam pandangan Allah, manusia yang telah jatuh tidak
lain adalah daging. Mulai dari pasal 3 hingga pasal 6, Paulus terus-menerus
membandingkan Roh itu dengan daging.
Terakhir, dalam pasal 6 kita nampak perbandingan antara dua
macam penaburan yang berbeda: menabur kepada daging dan menabur
kepada Roh (6:7-8 Tl.). Di satu aspek, mungkin kita menabur kepada daging demi
memenuhi kehendak daging. Di pihak lain, mungkin kita menabur kepada Roh dengan
Roh itu sebagai sasaran kita. Dalam pasal 3, Roh itu terutama adalah agar kita
memperoleh hayat ilahi; dalam pasal 4 Roh itu adalah agar kita dilahirkan dari
Allah; dalam pasal 5, Roh itu adalah agar kita hidup dan dipimpin; dan dalam
pasal 6 ini, Roh itu adalah untuk sasaran kita, tujuan kita. Dalam kedua pasal
pertama Surat Galatia kita nampak wahyu Kristus sebagai titik inti ekonomi
Allah, tetapi dalam keempat pasal terakhir kita nampak Roh itu dalam pengalaman
kita. Kita telah mempersekutukan sedikit tentang aspek Roh bagi hayat,
kelahiran, dan perilaku. Dalam berita ini kita perlu membahas Roh itu sebagai
sasaran kita. Hal ini sangat erat kaitannya dengan menabur kepada Roh itu.
Dalam 6:8 Paulus berkata, “Sebab siapa menabur dalam
dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi siapa yang menabur
dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Kata “dalam” di
ayat ini dalam bahasa aslinya adalah “mengarah kepada” atau “bagi”. Memahami
arti menabur yang dikatakan Paulus di sini sangatlah penting. Karena
pengalamannya sebagai manusia dan apa yang telah ia pelajari, serta karena
wahyu yang ia terima dari Allah, maka ia memiliki pengertian yang menyeluruh
atas hidup manusia. Kata menabur yang ia pakai dalam 6:8 menunjukkan makna yang
sebenarnya dari hidup manusia. Menurut pandangan Paulus, hidup manusia adalah
suatu proses penaburan. Dari hari ke hari kita menabur. Kita menabur dengan apa
yang kita ucapkan dan lakukan serta dengan apa adanya kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 35
No comments:
Post a Comment