Hitstat

08 August 2012

Galatia - Minggu 17 Rabu

Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19

Kita semua perlu membaca Alkitab, tetapi kita harus menggunakan roh kita ketika kita membacanya. Ini berarti ketika kita membaca Alkitab kita harus berdoa. Kalau kita membaca Alkitab tanpa berdoa, kita akan menyalahgunakannya. Membaca firman Tuhan dengan berdoa itulah mendoabacakannya. Praktek ini bukan penemuan kita. Sepanjang abad banyak orang saleh yang mempraktekkan berdoa dengan firman Alkitab. Menurut Efesus 6:17-18, kita seharusnya menerima firman Allah dengan berdoa. 

Selain itu, kita wajib berdoa setiap waktu di dalam roh. Kalau kita menerima firman secara demikian, kita akan menerima Roh itu, sebab firman adalah roh. Jangan menerima Alkitab hanya sebagai kitab doktrin dan ajaran. Kebutuhan kita yang mendesak dewasa ini bulanlah menerima lebih banyak doktrin, melainkan lebih banyak berkontak langsung dengan Allah Tritunggal. Janganlah kita memisahkan Alkitab dari Roh itu. Dalam pengalaman Anda, kedua hal ini seharusnya adalah satu. Jika Anda menganggap firman dan Roh itu satu dan menerima firman dengan berdoa melalui menggunakan roh Anda, niscayalah Anda akan menerima suplai Roh itu. 

Sebelum kita dilahirkan kembali, roh kita hampa. Tetapi sekarang karena kita telah dilahirkan dari Roh itu, kita dapat menerima Roh itu. Tujuan Allah dalam melahirkan kita kembali ialah agar roh kita dapat berfungsi, tidak henti-hentinya menerima Roh itu. Hidup dan perilaku orang Kristen yang wajar bukanlah menurut doktrin yang telah dipelajari, melainkan menurut Roh itu dan melalui suplai Roh yang limpah lengkap (Flp. 1:19). Hari demi hari bahkan saat demi saat, kita harus terbuka untuk menerima Roh itu dan menggunakan roh kita melalui berseru kepada Tuhan untuk menerima Roh itu. Saya menjamin Anda, kalau Anda beralih dari sekadar mempelajari doktrin saja kepada menerima Roh itu, Anda akan nampak suatu perubahan dalam kehidupan sehari-hari Anda. Banyak hal negatif akan tertelan, dan Anda akan disembuhkan serta ditransformasi. 

Kita memuji Tuhan karena Ia riil, hidup, dekat, dan praktis. Betapa subyektifnya Allah Tritunggal bagi kita! Sebagai Roh pemberi-hayat, Ia tinggal dalam roh kita. Menerima Roh itu secara terus-menerus berarti memberi-Nya kemerdekaan untuk berkembang di batin kita. Ketika kita menggunakan roh kita untuk berdoa, menyeru nama Tuhan, dan mendoa-bacakan firman Tuhan, kita akan memiliki pernafasan rohani dan menerima Roh itu. Demikian, esens Allah Tritunggal, unsur surgawi, dan hakiki ilahi akan ditambahkan ke dalam diri kita. Ketika unsur ini meluas di batin kita, kita akan bertumbuh dan ditransformasi, dan hal-hal negatif dalam diri kita akan disingkirkan. Semakin kita bertumbuh oleh unsur Allah Tritunggal yang ditambahkan ke dalam kita, kita akan semakin berfungsi di dalam gereja dan terbangun bersama orang lain di tempat kita sebagai ekspresi Tubuh Kristus. Semoga semua orang kudus dalam pemulihan Tuhan beralih dari sekadar menerima doktrin dan pengetahuan kepada menerima Roh itu. 


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 33

No comments: