Hitstat

15 August 2012

Galatia - Minggu 18 Rabu


Pembacaan Alkitab: Gal. 6:8, 10


Beban Paulus dalam Kitab Galatia ialah mewahyukan Kristus sedemikian rupa sehingga Ia tidak saja menjadi titik inti ekonomi Allah, tetapi juga menjadi titik inti hidup dan perilaku sehari-hari kita. Allah telah mewahyukan Kristus ke dalam kita, sekarang kita perlu memperhidupkan Dia. Inilah wahyu yang disajikan dalam kedua pasal pertama. Seperti telah kita nampak, Paulus selanjutnya menunjukkan betapa kita dapat mengalami Kristus yang demikian. Jika kita ingin mengalami Dia, haruslah kita memiliki Roh itu sebagai hayat kita. Ini mengharuskan kita memiliki kelahiran ilahi. Setelah itu kita harus hidup oleh Roh dan menjadikan Roh itu sebagai sasaran kita. Kita bukan manusia yang tanpa tujuan, yang mengembara tanpa suatu sasaran. Kita mempunyai satu sasaran yang jelas dan tegas, yakni Roh itu. Jika Roh itu adalah sasaran kita, setiap perkara dalam kehidupan sehari-hari kita akan bermakna. Cara kita berbusana, bagaimana kita menata kamar kita, ke mana kita pergi, bahkan apa yang kita makan, semuanya akan berarti menabur kepada Roh itu. Bila Roh itu menjadi sasaran kita, hidup kita di bumi ini hanya akan mengarah kepada sasaran ini. Akan tetapi, jika kita membiarkan daging menjadi sasaran kita, akhirnya kita akan menuai kebinasaan. Kebinasaan ini tidak saja mempengaruhi kita sendiri, tetapi juga mempengaruhi keluarga kita, bahkan keturunan kita. Dalam anugerah-Nya, Tuhan ingin membantu kita untuk menjadikan Roh itu sebagai sasaran kita. Cara kita berbicara kepada orang lain, cara kita menggunakan uang kita, dan setiap aspek kehidupan kita, seyogianyalah mengarah kepada sasaran ini.

Dalam 6:10 Paulus berkata, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman kita.” Paulus menyebut saudara seiman segera setelah mengatakan tentang penaburan, ini menunjukkan bahwa penaburan kita sangat mempengaruhi saudara seiman, yang mencakup seluruh kaum beriman di bumi. Apa yang Anda tabur atau tanam hari ini akan mendatangkan pengaruh atas keluarga iman. Sebagai contoh, jangan mengira cara Anda mencukur rambut adalah soal sepele yang tidak berarti. Dalam hal mencukur rambut itu Anda akan menabur kepada daging dan menuai kebinasaan atau menabur kepada Roh itu dan menuai hayat kekal. Lagi pula, penaburan Anda itu berpengaruh atas kaum saleh bahkan atas gereja. Jika Anda menabur kepada Roh itu, hasilnya adalah suplai hayat bagi gereja. Kalau kita nampak hal ini, pasti kita akan damba menjadikan Roh itu sebagai sasaran kita dan hidup bagi sasaran ini. Saya yakin bahwa bila kita hidup kepada Roh itu dengan menabur kepada Roh itu, kita akan menuai tuaian hayat yang kekal. Ini akan menjadi manfaat besar bagi kita sendiri, keluarga kita, kaum saleh di sekitar kita, bahkan semua gereja di bumi.

Setiap rinci kehidupan kita sangat penting, karena semuanya itu merupakan penaburan kita. Kalau kita menabur kepada Roh itu dalam setiap bagian kecil dari kehidupan sehari-hari kita, kita akan memiliki suatu kehidupan kepada Roh itu. Hasil dari kehidupan semacam ini ialah hayat yang kekal. Jika Roh itu menjadi sasaran kita, kita akan menjadi suplai hayat bagi orang lain.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 35

No comments: