Pembacaan Alkitab: Gal. 6:8, 10
Beban Paulus dalam Kitab Galatia ialah mewahyukan Kristus
sedemikian rupa sehingga Ia tidak saja menjadi titik inti ekonomi Allah, tetapi
juga menjadi titik inti hidup dan perilaku sehari-hari kita. Allah telah
mewahyukan Kristus ke dalam kita, sekarang kita perlu memperhidupkan Dia.
Inilah wahyu yang disajikan dalam kedua pasal pertama. Seperti telah kita
nampak, Paulus selanjutnya menunjukkan betapa kita dapat mengalami Kristus yang
demikian. Jika kita ingin mengalami Dia, haruslah kita memiliki Roh itu sebagai
hayat kita. Ini mengharuskan kita memiliki kelahiran ilahi. Setelah itu kita
harus hidup oleh Roh dan menjadikan Roh itu sebagai sasaran kita. Kita bukan
manusia yang tanpa tujuan, yang mengembara tanpa suatu sasaran. Kita mempunyai
satu sasaran yang jelas dan tegas, yakni Roh itu. Jika Roh itu adalah sasaran
kita, setiap perkara dalam kehidupan sehari-hari kita akan bermakna. Cara kita
berbusana, bagaimana kita menata kamar kita, ke mana kita pergi, bahkan apa
yang kita makan, semuanya akan berarti menabur kepada Roh itu. Bila Roh itu
menjadi sasaran kita, hidup kita di bumi ini hanya akan mengarah kepada sasaran
ini. Akan tetapi, jika kita membiarkan daging menjadi sasaran kita, akhirnya
kita akan menuai kebinasaan. Kebinasaan ini tidak saja mempengaruhi kita
sendiri, tetapi juga mempengaruhi keluarga kita, bahkan keturunan kita. Dalam
anugerah-Nya, Tuhan ingin membantu kita untuk menjadikan Roh itu sebagai
sasaran kita. Cara kita berbicara kepada orang lain, cara kita menggunakan uang
kita, dan setiap aspek kehidupan kita, seyogianyalah mengarah kepada sasaran
ini.
Dalam 6:10 Paulus berkata, “Karena itu, selama masih ada
kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi
terutama kepada saudara-saudara seiman kita.” Paulus menyebut saudara
seiman segera setelah mengatakan tentang penaburan, ini menunjukkan bahwa
penaburan kita sangat mempengaruhi saudara seiman, yang mencakup seluruh kaum
beriman di bumi. Apa yang Anda tabur atau tanam hari ini akan mendatangkan
pengaruh atas keluarga iman. Sebagai contoh, jangan mengira cara Anda mencukur
rambut adalah soal sepele yang tidak berarti. Dalam hal mencukur rambut itu
Anda akan menabur kepada daging dan menuai kebinasaan atau menabur kepada Roh
itu dan menuai hayat kekal. Lagi pula, penaburan Anda itu berpengaruh atas kaum
saleh bahkan atas gereja. Jika Anda menabur kepada Roh itu, hasilnya adalah
suplai hayat bagi gereja. Kalau kita nampak hal ini, pasti kita akan damba
menjadikan Roh itu sebagai sasaran kita dan hidup bagi
sasaran ini. Saya yakin bahwa bila kita hidup kepada Roh itu dengan menabur
kepada Roh itu, kita akan menuai tuaian hayat yang kekal. Ini akan menjadi
manfaat besar bagi kita sendiri, keluarga kita, kaum saleh di sekitar kita,
bahkan semua gereja di bumi.
Setiap rinci kehidupan kita sangat penting, karena semuanya itu
merupakan penaburan kita. Kalau kita menabur kepada Roh itu dalam setiap bagian
kecil dari kehidupan sehari-hari kita, kita akan memiliki suatu kehidupan
kepada Roh itu. Hasil dari kehidupan semacam ini ialah hayat yang kekal. Jika
Roh itu menjadi sasaran kita, kita akan menjadi suplai hayat bagi orang lain.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 35
No comments:
Post a Comment