Hitstat

02 March 2013

Efesus - Minggu 23 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Kol. 3:1-11


Manusia baru berasal dari Kristus. Itulah Tubuh-Nya yang diciptakan di dalam Dia di atas salib (2:15-16). Ini bukan bersifat individual, tetapi korporat (Kol. 3:10-11). Fakta bahwa manusia baru diciptakan dari dua kelompok orang membuktikan bahwa manusia baru itu bersifat korporat. Selain itu, Kolose 3:10-11 menyatakan bahwa manusia baru tersusun dari banyak orang. Dalam manusia baru yang korporat ini tidak ada lagi orang Yunani atau Yahudi, tidak ada budak atau orang merdeka, tidak ada lagi orang Barbar atau orang Skit, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Dalam Kolose 3:11 perkataan “semua” mengacu kepada orang banyak. Hal ini berarti bahwa dalam manusia baru Kristus adalah semua orang dan di dalam semua orang. Karena itu, dalam manusia baru yang korporat Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Ayat 24 mengatakan bahwa manusia baru diciptakan menurut kehendak Allah. Manusia lama secara lahiriah diciptakan menurut gambar Allah, tetapi tanpa hayat dan sifat Allah (Kej. 1:26-27), sedangkan manusia baru secara batiniah diciptakan menurut Allah sendiri, memiliki hayat dan sifat Alah (Kol. 3:10).

Selain itu, manusia baru diciptakan dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (realitas itu. Tl.). Kebenaran berarti benar terhadap Allah dan terhadap manusia sesuai dengan jalan kebenaran Allah, sedangkan kekudusan adalah ibadah dan kesalehan di hadapan Allah. Kebenaran terutama ditujukan terhadap manusia, dan kekudusan terutama ditujukan terhadap Allah. Kebenaran mengacu kepada tindakan lahiriah, sedangkan kekudusan mengacu kepada sifat batiniah. Secara luaran segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia baru adalah benar; dan secara batiniah segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia baru adalah kudus.

Kebenaran dan kekudusan manusia baru berasal dari realitas itu. Kata “itu” dalam ayat 24 bersifat menekankan. Seperti si penyesat itu dalam ayat 22 yang berhubungan dengan manusia lama, adalah personifikasi Iblis, maka realitas di sini, yang berhubungan dengan manusia baru, adalah personifikasi Allah. Realitas ini dinyatakan dalam hayat Yesus, yang disebutkan dalam ayat 21. Dalam hayat Yesus kebenaran dan kekudusan realitas terus-menerus diwujudkan. Di dalam kebenaran dan kekudusan kebenaran ini, yang adalah perwujudan dan ekspresi Allah, manusia baru ini diciptakan.

Agar kita dapat mempelajari Kristus, Paulus memperlihatkan suatu gambaran yang kontras antara ma­nusia lama dengan manusia baru, antara Iblis dengan Allah, dan antara hawa nafsu, di satu pihak, dengan kebenaran dan kekudusan di pihak lain. Kita telah menerima ajaran bahwa kita telah menanggalkan manusia lama dan telah mengenakan manusia baru. Ini berarti kita telah menanggalkan hawa nafsu dan dusta Iblis dan mengenakan kebenaran dan kekudusan Allah. Allah adalah kebenaran, dan kebenaran ini tertampak dalam kehidupan Yesus di bumi. Kehidupan insani Yesus sesuai dengan realitas, yaitu, sesuai dengan Allah sendiri, penuh kebenaran dan kekudusan. Puji Tuhan kita telah mempelajari Kristus menurut realitas yang nyata dalam Yesus!


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 47

No comments: