Hitstat

21 March 2013

Efesus - Minggu 26 Kamis


Pembacaan Alkitab: kej. 2:18, 21-24


Dalam nasihatnya yang tercantum dalam pasal 5, rasul menampilkan gereja sebagai mempelai perempuan Kristus. Aspek ini mewahyukan gereja berasal dari Kristus, seperti halnya Hawa berasal dari Adam (Kej. 2:2122); gereja memiliki hayat dan sifat yang sama dengan Kristus, dan sebagai jodoh-Nya, bersatu dengan Dia, seperti Hawa yang menjadi satu daging dengan Adam (Kej. 2:24). Gereja sebagai manusia baru adalah suatu masalah anugerah dan realitas, sedang gereja sebagai mempelai perempuan Kristus adalah masalah kasih dan terang. Nasihat rasul dalam pasal 4 berfokus pada manusia baru dengan anugerah dan realitas sebagai unsur dasarnya. Tetapi pada pasal 5 fokus nasihatnya ialah mempelai perempuan Kristus dengan kasih dan terang sebagai substansi dasarnya. Dalam anugerah dan realitas kita harus hidup sebagai manusia baru, sedang dalam kasih dan terang kita harus bertindak sebagai mempelai perempuan Kristus.

Kejadian 2:24 menunjukkan bahwa seorang lelaki akan menjadi satu daging dengan istrinya. Kita tidak seharusnya menganggap sepasang suami istri sebagai dua persona yang terpisah, melainkan satu persona yang lengkap, seperti kedua belahan dari satuan yang utuh. Seorang suami dan seorang istri sebagai satu unit lengkap, adalah satu lukisan ajaib dari Kristus dan gereja, sebagai satu kesatuan.

Berhubung dalam alam semesta ciptaan Allah ini tidak ada jodoh atau pasangan bagi Kristus, maka Allah menyuruh Kristus mati di atas salib. Tatkala Ia “tidur” di sana, rusuk-Nya dibuka, dan mengalirkan darah dan air (Yoh. 19:34). Karena dalam Kejadian 2 masalah dosa belum ada, maka dalam pasal itu hanya tercatat tulang rusuk Adam saja yang diambil, sedikit pun tidak disinggung tentang darah. Tetapi dalam Yohanes 19 tercantum tentang darah bagi pemberesan problem dosa. Air melambangkan hayat Kristus yang mengalir, yakni hayat kekal, yang menghasilkan gereja. Hayat ini juga dilambangkan oleh rusuk itu. Menurut Yohanes 19, ketika Dia disalibkan, tidak ada sebatang pun tulang-Nya dipatahkan. Itu merupakan penggenapan nubuat Alkitab yang mengatakan, “Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah” (Mzm. 34:21). Tulang Kristus yang tidak patah melambangkan hayat Kristus yang tidak terpatahkan. Maka rusuk Adam melambangkan hayat kekal Kristus yang tidak terpatahkan. Gereja justru dibangun menjadi mempelai perempuan dengan hayat kekal ini, yaitu menjadi jodoh yang disediakan bagi Kristus. Dalam pembangunan mempelai perempuan ini, Kristus memperoleh gereja sebagai pasangan atau jodoh bagi diri-Nya sendiri.

Kita telah menunjukkan bahwa Hawa memiliki hayat dan sifat yang serupa dengan yang dimiliki Adam. Itu melambangkan gereja memiliki hayat dan sifat yang serupa dengan yang dimiliki Kristus. Selain itu, bagaimana Hawa segambar dengan Adam, maka gereja pun segambar dengan Kristus. Lagi pula, perawakan Hawa pun sangat mirip dengan perawakan Adam, itu pun menunjukkan bahwa perawakan gereja sama dengan perawakan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 3, Berita 53

No comments: