Hitstat

11 October 2013

Filipi - Minggu 7 Jumat



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:17-18


Seperti telah kita tunjukkan, Paulus menganggap iman ini yang tersusun dari pengalaman dan kenikmatan kaum beriman akan Kristus, sebagai satu kurban yang ia persembahkan kepada Allah sebagai seorang imam. Walau saya sama sekali tidak bermaksud membandingkan diri saya dengan Paulus, tetapi sering kali dalam doa saya merasa bahwa kenikmatan dan pengalaman akan Kristus yang terdapat di antara kaum beriman merupakan kurban yang dapat saya persembahkan kepada Allah. Di tengah-tengah orang kudus dalam pemulihan Tuhan ada semacam iman yang merupakan susunan dan totalitas dari pengalaman dan kenikmatan mereka akan Kristus. Iman ini dapat kita temukan di tiap gereja lokal dalam pemulihan Tuhan. Orang kudus mempunyai satu iman yang merupakan satu susunan dari pengalaman dan kenikmatan mereka akan Kristus selama bertahun-tahun. Ini adalah satu tanda bahwa ministri ini tidak sia-sia. Ministri ini telah menghasilkan satu susunan yang berasal dari kenikmatan dan pengalaman orang kudus akan Kristus. Dalam 2:17 Paulus menyebut susunan ini sebagai iman.

Baik iman kaum beriman sebagai kurban dasar atau kurban curahan adalah sesuatu yang tersusun melewati sejangka waktu. Iman tidak bertumbuh dan berkembang secara mendadak, sebab iman tersusun dari kenikmatan kaum beriman akan Kristus dan pengalaman rohani. Demikian pula, kurban curahan hanya dapat dihasilkan dari pengalaman kita terhadap Tuhan. Untuk menjadi kurban curahan, kita perlu dipenuhi dan diresapi oleh Tuhan. Hanya dengan jalan inilah kita dapat memiliki susunan rohani yang menjadikan kita suatu kurban curahan. Alangkah hebatnya, orang-orang berdosa seperti kita ini dapat tersusun menjadi arak surgawi bagi kepuasan Allah!

Hasil dari mengalami dan menikmati Kristus, kaum beriman memiliki suatu susunan yang oleh Paulus disebut iman. Dalam pandangan Allah, iman ini begitu unggul, indah, dan ajaibnya sehingga Ia menganggapnya sebagai kurban yang dipersembahkan kepada-Nya. Setelah bertahun-tahun mengalami Kristus, khususnya selama dia dipenjarakan, Paulus menjadi satu susunan dari arak surgawi yang dapat menyenangkan dan menggembirakan Allah. Persembahan iman kaum beriman adalah kepuasan bagi Allah, dan kurban curahan adalah kegembiraan bagi-Nya. Jadi, kurban curahan merupakan satu kurban kegembiraan yang disajikan sebagai tambahan bagi kurban kepuasan. Semua kurban sangat memuaskan Allah. Dalam Perjanjian Lama, orang yang mempersembahkan kurban curahan memberikan sesuatu yang dalam perlambangan bukan berasal dari hewan melainkan dari dirinya sendiri dan pengalamannya. Dalam Perjanjian Baru kita nampak bahwa melalui kenikmatan pribadinya akan Kristus dan pengalamannya akan Dia, Paulus menjadi arak yang menyenangkan yang tercurah di hadapan Tuhan. Pengalaman Paulus akan Kristus telah menyusun dia menjadi arak untuk menggembirakan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 14

No comments: