Hitstat

15 October 2013

Filipi - Minggu 8 Selasa



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:19-30


Kitab Filipi sangat menekankan tentang jiwa kaum beriman. Kita harus berjuang bersama dengan sejiwa bersama iman Injil yang dipersonifikasikan (1:27); kita harus bergabung dalam satu jiwa, memikirkan satu hal (2:2); dan kita harus sejiwa, sungguh-sungguh memperhatikan perkara Kristus Yesus (2:20-21). Dalam pekerjaan Injil, dalam persekutuan antar orang beriman, dan dalam mencari kepentingan Tuhan, jiwa kita selalu menjadi masalah. Karena itu, jiwa kita harus diubah, terutama bagian utamanya, yaitu pikiran kita (Rm. 12:2), agar kita dapat sejiwa, sehati, dan sepikir dalam kehidupan Tubuh.

Dalam Kitab Filipi pengalaman akan Kristus merupakan hal penting, dan rahasia pengalaman akan Kristus adalah menjadi satu dalam jiwa atau sejiwa. Menurut kitab ini, kita tidak dapat maju dalam pengalaman akan Kristus kalau kita tidak bersatu dalam jiwa. Bila kita hanya bersatu dalam roh, tidak bersatu dalam jiwa, kita tidak dapat maju dalam pengalaman akan Kristus.

Besar sekali perbedaan antara berada dalam jiwa dengan bersatu di dalam jiwa. Rahasia pengalaman akan Kristus ialah menjadi satu dalam jiwa, bukan berada dalam jiwa. Orang-orang yang berselisih sepenuhnya berada di dalam jiwa, mereka tidak mungkin menjadi satu dalam jiwa. Mereka yang menggunakan atau mengandalkan pikiran, emosi, dan tekad tidak dapat bersatu dalam jiwa. Bila kita ingin mengalami Kristus, kita harus menjadi sejiwa dengan orang lain, yaitu menjadi satu di dalam jiwa dengan orang lain. Ketika kita mengandalkan pikiran, emosi, dan tekad, boleh jadi kita menjadi sangat individualistis. Tetapi, jika kita melatih roh kita untuk menjadi satu dalam jiwa, pikiran kita akan menjadi jernih, emosi kita akan menjadi teratur, dan tekad kita akan terkendali. Demikian, kita berkemungkinan menjadi satu jiwa dengan orang kudus lainnya.

Ungkapan yang khusus “sejiwa” (ayat 20, Tl.). ini dalam Alkitab hanya dipakai sekali ini. Alkitab versi King James menerjemahkan kata Yunani ini “sepikir”. Pikiran merupakan bagian utama dari jiwa. Menurut konteksnya, sejiwa terutama berarti sepikir. Kitab Filipi banyak membahas pikiran kaum beriman. Pada awal pasal 2 Paulus berpesan kepada kita untuk memikirkan hal yang sama, bahkan satu hal. Hal ini menunjukkan dengan jelas dan kuat bahwa sejiwa berarti sepikir.

Di masa yang silam kita pernah menitikberatkan fakta keharusan mengenal roh manusia dalam menuntut pengalaman akan Kristus, sebab hanya di dalam roh baru kita dapat mengalami Kristus. Sekarang kita perlu lebih maju melihat keharusan kita untuk menjadi satu jiwa guna mengalami Kristus. Mengalami Kristus dalam roh terutama untuk pengalaman individual atau pribadi. Tetapi, pengalaman pribadi akan Kristus ini harus menghasilkan perhatian terhadap gereja. Bila pengalaman kita akan Kristus ingin menghasilkan perhatian terhadap gereja dan orang saleh, kita tidak boleh bersifat individualistis. Sebaliknya, kita akan menyadari keperluan korporat. Untuk memperhatikan gereja, kita harus menjadi satu dengan orang lain. Jika tidak, semakin banyak perhatian kita terhadap gereja, semakin banyak masalah yang kita timbulkan. Bila seorang saudara menikmati Kristus dalam roh, pengalamannya itu akan membuatnya menaruh perhatian terhadap gereja. Seorang saudara lain juga menikmati Kristus dalam roh, tetapi ia menaruh perhatian yang berbeda terhadap gereja. Nah, perhatian yang berbeda-beda seperti inilah yang dapat menimbulkan masalah. Satu-satunya jalan untuk menyatukan kita agar satu dalam perhatian kita terhadap gereja ialah menjadi satu jiwa, bersatu di dalam jiwa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 15

No comments: