Hitstat

07 October 2013

Filipi - Minggu 7 Senin



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:14-16


Dalam ayat 14 Paulus mengeluarkan satu peringatan: “Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan.” Bersungut-sungut adalah dari emosi kita dan umumnya berasal dari para saudari; berbantah-bantahan adalah dari pikiran kita dan umumnya berasal dari para saudara. Keduanya menghalangi kita dalam melaksanakan keselamatan kita sampai sepenuhnya dan menghalangi kita dalam mengalami dan menikmati Kristus sepenuhnya.

Menurut konteksnya, bersungut-sungut dan berbantah-bantahan disebabkan oleh ketidaktaatan terhadap Allah. Ketaatan terhadap Allah membasmi segala sungut-sungut dan perbantahan. Untuk mengerjakan keselamatan kita; perlulah kita menaati Allah yang beroperasi di dalam kita. Dia sendiri adalah keselamatan kita, dan ketaatan kita kepada-Nya berarti mengerjakan keselamatan kita. Para saudari perlu memahami, ketika mereka bersungut-sungut, mereka tidak taat kepada Allah yang bekerja di batin mereka. Demikian pula, para saudara perlu nampak, ketika mereka berbantah-bantahan, mereka memberontak melawan Dia yang beroperasi di dalam mereka. Hanya melalui taatlah baru kita dapat mematikan sungut-sungut dan perbantahan kita.

Bersungut-sungut dan berbantah-bantahan merupakan faktor penting yang menggagalkan kehidupan Kristen kita. Dari pengalaman Paulus mengetahui, kalau kita ingin mengerjakan keselamatan kita, perlulah kita melakukan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut atau berbantah-bantahan. Kita mungkin tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan dalam perkara-perkara penting. Tetapi dalam perkara-perkara kecil kita cenderung bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Bersungut-sungut atau berbantah-bantahan macam apa pun berarti tidak taat kepada pekerjaan batiniah Allah Tritunggal. Betapa kita perlu Tuhan menyelamatkan kita dari bersungut-sungut dan berbantah-bantahan!

Kita harus melakukan segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kita tidak beraib dan tidak bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela. Tidak beraib menggambarkan kelakuan kita di luar, dan tidak bernoda menggambarkan karakter kita di dalam. Tidak banyak tingkah berarti tidak main politik. Tidak seorang pun yang berpolitik dapat disebut benar-benar tidak bernoda. Jika kita tidak banyak tingkah, kita pasti tidak beraib dan tidak bernoda.

Dalam ayat 15 Paulus menunjukkan, “Anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah orang yang jahat dan sesat.” Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki hayat Allah dan sifat ilahi-Nya (2 Ptr. 1:4). Sebagai anak Allah yang memiliki hayat dan sifat ilahi, kita adalah benda-benda terang yang memantulkan cahaya matahari (Kristus). Demikian, kita tidak beraib di tengah angkatan yang jahat dan yang sesat. Tidak bercela adalah kualitas yang dihasilkan dari keadaan tidak beraib dan tidak bernoda. Kata “sesat” dalam bahasa aslinya berarti melengkung atau membelit. Tidak dapat disangkal bahwa angkatan hari ini memang membelit dan melengkung. Dalam angkatan semacam ini kita harus bercahaya sebagai terang di dunia ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 13

No comments: