Hitstat

12 October 2013

Filipi - Minggu 7 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Flp. 2:17-18


Bermakna sekali bahwa Paulus mengatakan, “Aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.” Alasan Paulus mengatakan bersukacita dan bersukacita dengan orang kudus ialah terlibatnya dua susunan: iman kaum beriman sebagai satu susunan, dan rasul sebagai kurban curahan sebagai susunan lainnya. Dalam pencurahan kurban curahan, kedua susunan ini saling melengkapi. Tidak mungkin ada sukacita pada satu pihak saja, tetapi pihak lain tidak. Rasul bersukacita, dan kaum beriman menjawab dengan bersukacita bersamanya. Inilah alasan Paulus dapat berkata, “Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku” (ayat 18).

Tidaklah normal jika salah satu dari kedua pihak bersukacita dan pihak lainnya tidak memberi respon dengan sukacita. Jika Anda bersukacita di hadapan seorang yang hidup, orang tersebut akan memberi respon dengan bersukacita. Dalam 2:17 dan 18 ini, kedua pihak, Paulus dan kaum beriman, semua bersukacita. Ketika Paulus bersukacita, kaum beriman memberi respon dengan sukacita pula. Orang-orang yang tersusun dengan iman bersukacita bersama seorang yang telah tersusun menjadi satu kurban curahan yang tercurah ke atas iman ini. Betapa ajaibnya timbal balik yang terjadi antara Paulus dengan kaum beriman Filipi! Alangkah indahnya persekutuan dan komunikasi ini! Di satu aspek, Paulus berkata, “Aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.” Di aspek lainnya ia berkata, “Kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.” Alangkah ajaibnya situasi ini, yakni setiap orang bersukacita bersama!

Menurut 2:17 dan 18, Paulus dan kaum beriman di Filipi saling bersukacita, saling membagikan sukacita mereka. Paulus bersukacita mencurahkan dirinya sendiri sebagai kurban curahan ke atas persembahan iman kaum beriman, dan ia membagikan sukacitanya kepada mereka dalam mati martirnya atas iman mereka. Kemudian orang-orang Filipi bersukacita di dalam kurban curahan Paulus, bahkan mengucapkan selamat kepadanya dalam mati martirnya demi iman mereka. Sebenarnya respon sukacita dari kaum beriman ini adalah semacam ucapan selamat yang dipersembahkan kepada Paulus.

Kedua susunan yang kita lihat di sini — iman kaum beriman dan kurban curahan dari Paulus — mewakili dua puncak dari pengalaman akan Kristus. Di pihak kaum beriman terdapat puncak iman, dan di pihak rasul terdapat puncak kemartiran. Kemartiran ini adalah tercurahnya diri Paulus sebagai satu kurban curahan. Selaku seorang yang mencintai Tuhan Yesus dan yang menikmati Dia sepenuhnya, Paulus pada akhirnya disusun oleh Kristus menjadi arak surgawi yang dicurahkan sebagai kurban curahan kepada Allah. Alangkah bermakna dan ajaibnya hal ini! Baik Paulus maupun orang kudus di Filipi dapat saling memberi respon dengan sukacita. Paulus bersukacita atas kaum beriman, kaum beriman bersukacita atas Paulus. Sukacita timbal balik ini juga berarti ucapan selamat timbal balik. Mereka saling mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka. Paulus mengucapkan selamat kepada kaum beriman atas keberhasilan mereka dalam iman dan mereka pun mengucapkan selamat kepada Paulus atas keberhasilannya dalam kematiran. Di sini, dalam sukacita dan ucapan selamat timbal balik ini kita nampak adanya dua puncak pengalaman akan Kristus. Semoga kita sekalian maju terus, hingga mencapai puncak dalam pengalaman dan kenikmatan akan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Filipi, Buku 1, Berita 14

No comments: