Hitstat

10 April 2014

Kolose - Minggu 2 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:12-14


Dalam 1:13 Paulus berkata, “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih.” Perkataan Paulus di sini cocok dengan perkataan yang Tuhan katakan kepadanya di jalan menuju Damsyik. Menurut Kisah Para Rasul 26:18, Tuhan menyuruh Paulus, “membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.” Baik dalam ayat ini maupun dalam Kolose 1:12-13, Paulus membicarakan tentang kegelapan, terang, kuasa, orang yang dikuduskan, dan bagian atau warisan. Tidak diragukan, perkataan Paulus kepada orang-orang Kolose ini mencerminkan perkataan Tuhan kepadanya pada waktu ia bertobat.

Kuasa kegelapan menandakan kuasa Iblis. Allah adalah terang dan Iblis adalah kegelapan. Kuasa kegelapan Iblis adalah kuasa jahat yang di udara (Ef. 6:12). Kejahatan ini mengacu kepada sesuatu yang memberontak melawan Allah. Kuasa kejahatan, pemberontakan di udara adalah kerajaan Iblis, kuasa kegelapan (Mat. 12:26).

Kegelapan berhubungan dengan maut. Di mana ada kegelapan, di situ juga ada maut. Kegelapan bertentangan dengan terang, yang berhubungan dengan hayat. Iblis, kegelapan, dan maut berlawanan dengan Allah, terang, dan hayat. Menurut 1 Petrus 2:9, kita telah dipanggil dari kegelapan ke dalam terang Allah yang ajaib. Kegelapan adalah Iblis sebagai maut, tetapi terang adalah Allah sendiri sebagai hayat.

Dilepaskan dari kuasa kegelapan berarti dilepaskan dari Iblis yang berkuasa atas maut (Ibr. 2:14; Yoh. 17:15). Kita telah dilepaskan dari Iblis, Satan, oleh kematian Kristus (Kol. 2:15) dan oleh hayat Kristus dalam kebangkitan (Yoh. 5:24).

Kita sudah nampak bahwa kuasa kegelapan adalah kerajaan Iblis dan Iblis sendiri adalah kegelapan. Kerajaan Iblis adalah suatu sistem. Tidak setiap perkara dalam sistem ini jahat. Sebaliknya, banyak hal yang baik, atau setidak-tidaknya dianggap baik oleh masyarakat. Iblis menggunakan berbagai macam hal, yang baik maupun yang jahat, untuk mengatur orang dan menahan mereka dalam sistemnya. Bagi mereka yang gemar berjudi, Iblis mengatur mereka dengan perjudian. Sebab itu, dalam kerajaannya ada satu “departemen” perjudian. Namun, Iblis menyadari bahwa orang lain mungkin menghargai pengetahuan. Untuk mengatur mereka, Iblis mempunyai satu “departemen” pengetahuan dalam kerajaannya. Kebanyakan orang mencela judi, tetapi hampir tidak ada yang mencela pengetahuan. Jika kita menganjuri orang untuk meninggalkan aspek-aspek jahat dari sistem Iblis, kita akan dihargai. Iblis mengatur beberapa orang melalui memikat mereka untuk melakukan kejahatan, tetapi ia mengatur yang lain melalui usaha mereka untuk menekan kejahatan.

Departemen lainnya dalam kerajaan Iblis ialah departemen filsafat. Setelah menyinggung kuasa kegelapan, Paulus selanjutnya menyinggung peraturan, tata cara, filsafat, dan unsur-unsur dunia, yang merupakan aspek-aspek kuasa Iblis. Hari ini banyak sekali orang yang tertahan di bawah kendali Iblis melalui filsafat. Karena itu, sering kali lebih mudah kita membawa seorang penjudi kepada Tuhan daripada seorang yang menuntut filsafat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 4

No comments: