Hitstat

14 April 2014

Kolose - Minggu 3 Senin



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:15, 18; 3:11


Kitab-kitab Injil menunjukkan dengan jelas bahwa agama Yahudi yang dibentuk dan disusun menurut firman Allah telah menjadi kegelapan. Pada kegelapan ini ada satu kuasa, yaitu kuasa yang oleh Paulus dalam Kolose 1:13 disebut kuasa kegelapan. Orang-orang Farisi dan para imam berada di bawah kuasa kegelapan ini. Sesungguhnya, kuasa kegelapan Iblis ini mengendalikan seluruh Yudaisme; mengendalikan Bait Suci, keimaman, bahkan pengertian Alkitab. Yudaisme sepenuhnya berada di bawah kendali kuasa kegelapan. Dalam kitab-kitab Injil, kegelapan ini tidak berkaitan dengan dunia orang kafir, melainkan dengan agama Yahudi, yaitu agama yang dibentuk menurut Kitab Suci.

Menurut Perjanjian Baru, Anak Allah adalah ekspresi hayat ilahi dan perwujudannya. Ini berarti bahwa Kerajaan Anak adalah alam lingkungan hayat. Fakta bahwa kerajaan yang ke dalamnya kita dipindahkan adalah Kerajaan Anak Allah yang terkasih menunjukkan bahwa alam lingkungan kehidupan ini berada di dalam kasih, bukan di dalam ketakutan. Kerajaan yang di dalamnya kita berada hari ini adalah alam lingkungan yang penuh dengan hayat, terang, dan kasih.

Sebagaimana agama Yahudi telah menjadi bagian dari kuasa kegelapan, begitu pula gereja telah jatuh ke bawah kuasa kegelapan yang kuat itu. Kemerosotan mulai terjadi tidak lama setelah gereja didirikan. Dalam 1 Korintus kita nampak hal-hal yang buruk, seperti perpecahan, perzinaan, dan perselisihan. Sebaliknya, Kitab Kolose tidak menanggulangi hal-hal dosa, melainkan hal-hal agama, tata cara, peraturan, dan filsafat. Walaupun kaum saleh di Kolose tidak jatuh ke dalam kejahatan, tetapi mereka berada di bawah kuasa kegelapan karena membiarkan hasil tertinggi kebudayaan itu menyusup ke dalam gereja.

Ketika menulis Surat Kiriman kepada orang-orang Kolose, Paulus seolah-olah berkata, “Kaum saleh di Kolose yang terkasih, sebelum aku percaya kepada Kristus, aku telah bertahun-tahun berada di bawah kuasa kegelapan dalam Yudaisme. Tetapi pada suatu hari aku dilepaskan dari kuasa itu dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih. Melalui pemberitaan Injil, kalian juga telah dilepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam alam yang ajaib tempat aku berada. Mengapa kalian kembali lagi ke hal-hal yang darinya kalian telah dilepaskan? Kalian telah kembali ke agama Yahudi dan filsafat Yunani. Kalian telah berada di bawah konsepsi-konsepsi yang dahulu mengendalikan pikiran dan kehidupan kalian. Ini berarti kalian sekarang berada di bawah kuasa kegelapan yang darinya kalian sudah dilepaskan. Kalian telah ditawan sebagai barang rampasan, tawanan. Mengapa kalian masih memperhatikan bulan baru, Sabat, dan peraturan-peraturan tentang makanan dan minuman? Tidak tahukah kalian bahwa semua itu adalah kuasa kegelapan?” Paulus tahu bahwa kaum saleh di Kolose telah jatuh kembali ke bawah kuasa kegelapan Iblis itu.

Banyak orang beriman sangat percaya bahwa Alkitab penuh dengan terang. Sudah tentu ini benar. Tetapi jika kita tidak membaca firman dalam kehadiran Tuhan, maka pembacaan Alkitab kita akan berada dalam kegelapan. Kita akan mirip dengan orang-orang Farisi yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Yohanes 5:39-40: “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa di dalamnya kamu temukan hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” Mungkin saja kita memiliki Alkitab di tangan kita, namun tetap buta dan berada dalam kegelapan. Kaum agamawan merasa tersinggung ketika Kristus mengatakan bahwa mereka buta (Yoh. 9:39-41). Mereka mengira mereka berada dalam terang karena mereka memiliki Kitab Suci secara lahiriah. Tetapi sebenarnya mereka buta karena mereka tidak memiliki Kristus, yang adalah terang dunia. Tempat mana pun yang tidak memiliki kehadiran Tuhan Yesus, berada di bawah kuasa kegelapan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 5

No comments: