Hitstat

23 April 2014

Kolose - Minggu 4 Rabu



Pembacaan Alkitab: Yes. 2:5; Mzm. 36:10; Why. 22:5


Terang adalah hadirat Allah. Jika kita ingin berada dalam terang, haruslah kita dari batin berpaling kepada-Nya. Demikian hadirat-Nya akan menjadi terang yang bersinar. Dengan cara inilah Kristus menjadi bagian orang-orang kudus secara riil.

Jika kita ingin bersekutu dengan Allah, kita harus berjalan di dalam terang (1 Yoh. 1:7). Kita mungkin dapat berpura-pura dalam banyak hal, tetapi dalam masalah menikmati Kristus dalam terang tidak ada kemungkinan untuk berpura-pura. Anda boleh menipu orang lain, tetapi tidak dapat menipu Tuhan. Dia terlampau riil, sejati, jujur, dan nyata.

Dalam Yesaya 2:5 nabi menyerukan satu panggilan, “Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!” Pada masa Yesaya, bani Israel diduduki oleh agama mereka, tetapi mereka telah kehilangan terang Tuhan karena hati mereka telah beralih dari-Nya. Mereka memiliki bait, jabatan imam, dan kurban-kurban, tetapi karena hati mereka telah berpaling dari Allah, mereka berada di dalam kegelapan. Mereka tidak berjalan di dalam terang TUHAN. Sebab itu, Yesaya memanggil mereka datang dan berjalan dalam terang TUHAN. Ini adalah satu panggilan untuk bertobat dan mengaku dosa, agar mereka dapat dibawa masuk ke dalam hadirat Tuhan.

Mazmur 36:9-10 melukiskan orang yang berpaling kepada Tuhan dan berada dalam hadirat Tuhan. Orang yang demikian dikenyangkan dengan lemak di rumah Allah dan minum dari sungai kesenangan-Nya. Ia mengenal Tuhan sebagai sumber hayat, dan dalam terang Tuhan ia melihat terang. Dalam terang inilah bagian orang-orang kudus menjadi kenikmatannya. Kita perlu tinggal di dalam Kristus dan berjalan di dalam terang hayat (Yoh. 8:12) agar kita dapat mengambil bagian dalam Kristus di dalam terang (Ef. 5:14).

Kita perlu memiliki kontak yang lebih banyak dengan Tuhan. Kita perlu membaca firman-Nya dengan wajah yang tanpa selubung dan hati yang terbuka. Ketika kita bersekutu dengan Tuhan dan mengikuti pengurapan dalam batin, kita akan mengalami Dia sebagai hayat di dalam kita secara riil. Hayat ini adalah terang. Jika kita mengikuti pengurapan yang di dalam, kita akan berada dalam terang. Kita juga akan dibawa ke dalam terang melalui persekutuan yang sejati dengan orang lain. Dalam persekutuan ada penyorotan terang itu. Lagi pula, kita perlu berada dalam hidup gereja dan menghadiri sidang-sidang, sebab dalam gereja dan dalam sidang kita berada dalam terang. Dalam sidang-sidang gereja kita sering merasa dalam lubuk hati bahwa kita sedang berada dalam terang dan menikmati Kristus sebagai bagian kita. Semuanya itu adalah sarana yang olehnya kita dapat berada dalam terang untuk menikmati Kristus sebagai bagian orang-orang kudus.

Terang adalah satu ruang lingkup, satu lingkungan. Ruang lingkup terang adalah ruang lingkup hayat. Ini berarti terang hayat adalah ruang lingkup hayat, alam lingkungan hayat. Ruang lingkup hayat dan terang ini adalah Kerajaan Anak Bapa yang terkasih. Terang melaksanakan pengaturannya melalui penerangannya. Jadi, ketika terang hayat bersinar dan mengatur, itulah suatu kerajaan. Ketika kita berada dalam terang, kita berada dalam ruang lingkup hayat, dalam Kerajaan Anak Bapa yang terkasih. Kerajaan ini berlawanan dengan kuasa kegelapan, kerajaan Iblis. Yerusalem Baru akan merupakan perampungan terakhir dari ruang lingkup hayat. Kota itu seluruhnya akan menjadi ruang lingkup hayat, penuh dengan terang. Ruang lingkup ini akan menjadi terang hayat itu. Kegelapan dihilangkan oleh terang (Kej. 1:2-3; Why. 21:24; 22:5). Bila terang tiba, kegelapan sirna.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 7

No comments: