Hitstat

09 April 2014

Kolose - Minggu 2 Rabu



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:12-14


Dalam 1:2-14 kita tiba pada ucapan syukur Paulus. Dalam doanya Paulus bersyukur kepada Bapa, asal usul dan sumber segala berkat. Dengan ucapan syukurnya kepada Bapa, ia membawa kita kepada pokoknya — Kristus yang almuhit.

Berbeda sekali dengan kebanyakan orang Kristen hari ini, Paulus tidak bersyukur untuk hal-hal seperti kesembuhan, kesehatan, tempat tinggal, kehidupan keluarga, atau pekerjaan. Sebaliknya, ia bersyukur kepada Bapa karena melayakkan kita “untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam terang”. Kitab Kolose memperhatikan Kristus, Kepala Tubuh. Karena itu, bagian kaum saleh di sini adalah Kristus yang almuhit menjadi kenikmatan mereka. Bapa telah melayakkan kita bukan untuk mewarisi rumah besar di surga, melainkan untuk mengambil bagian di dalam Kristus sebagai bagian yang almuhit dari kaum saleh. Kita dapat mengumumkan dengan berani bahwa Kristus adalah bagian kita yang almuhit.

Dalam ayat 12 Paulus menunjukkan bahwa bagian kita dari bagian orang-orang kudus itu berada di dalam terang. Terang di sini bertentangan dengan kegelapan pada ayat berikutnya. Ketika kita berada di bawah kuasa Iblis, kita berada di dalam kegelapan. Tetapi sekarang kita ada di dalam Kerajaan Anak Allah yang terkasih, sambil menikmati Dia di dalam terang.

Ayat 13 merupakan penjelasan dan definisi dari bagaimana Bapa telah melayakkan kita untuk mengambil bagian dalam bagian orang-orang kudus itu. Ayat ini mengatakan bahwa Bapa “telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih”. Agar Kristus menjadi Kepala Tubuh, dan agar kita, orang-orang beriman, menjadi anggota-anggota TubuhNya, Allah perlu melepaskan kita dari kuasa kegelapan, kerajaan Iblis (Mat. 12:26), dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih. Ini adalah untuk melayakkan kita mengambil bagian dalam Kristus yang almuhit sebagai bagian yang sudah ditetapkan bagi kita.

Jika kita masih tetap di bawah kuasa kegelapan, tidak mungkin kita layak mengambil bagian dalam Kristus. Tetapi Bapa telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan. Puji Allah, kita tidak lagi berada dalam kerajaan Iblis! Terlepas dari kuasa kegelapan adalah langkah pertama untuk layak mengambil bagian dalam Kristus.

Langkah kedua ialah dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak Allah yang terkasih. Kita telah mengalami kelepasan maupun pemindahan. Karena Iblis adalah kegelapan dan Kristus, Anak Allah, adalah terang, maka kerajaan Iblis adalah kuasa kegelapan, sedang Kerajaan Anak Allah adalah kerajaan terang. Melalui dilepaskan dari kerajaan Iblis dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Kristus, kita telah dilayakkan untuk mengambil bagian dalam bagian orang-orang kudus itu.

Dalam ayat 14 Paulus meneruskan, “Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” Kelepasan dalam ayat 13 menanggulangi kuasa Iblis atas kita dengan menghancurkan kuasa jahatnya, sedangkan penebusan yang disinggung dalam ayat ini menanggulangi dosa-dosa kita dengan jalan memenuhi tuntutan keadilan Allah. Pengampunan dosa-dosa adalah penebusan yang kita dapatkan di dalam Kristus. Kematian Kristus telah menggenapkan penebusan untuk pengampunan dosa-dosa kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 3

No comments: