Hitstat

10 October 2014

Kolose - Minggu 28 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:18


Dalam Kolose 2:17 Paulus mengatakan bahwa wujudnya adalah Kristus, tetapi dalam ayat 19 dia tidak berbicara mengenai Kristus, melainkan mengenai berpegang kepada Kepala. Alasan pertukaran istilah dari Kristus ke Kepala ialah karena kenikmatan kita atas Tuhan menyebabkan kita memiliki perasaan terhadap Tubuh. Kalau kita adalah orang yang menikmati Kristus terus-menerus, kita tidak akan menjadi orang yang individualistis. Kaum saleh yang individualistis adalah mereka yang tidak menikmati Tuhan dengan konsisten. Semakin menikmati Kristus, kita akan semakin memiliki perasaan terhadap Tubuh. Kita harus menjamah Tuhan pada pagi hari, tetapi pada malam hari kita harus mengikuti sidang-sidang gereja. Tidaklah normal kalau kita menikmati Tuhan pada siang hari saja, tetapi mengabaikan sidang-sidang gereja, yaitu Tubuh-Nya. Sekalipun lingkungan Anda tidak mengizinkan Anda untuk menghadiri setiap sidang, di dalam Anda harus merasa bahwa segenap insan batiniah Anda beserta dengan kaum saleh dalam sidang-sidang gereja. Perasaan terhadap Tubuh ini berasal dari kenikmatan atas Kristus.

Kenikmatan kita atas Kristus hari demi hari sebenarnya berasal dari Dia sebagai Kepala. Inilah alasannya, ketika kita menikmati Kristus, Dia membuat kita memiliki perasaan terhadap Tubuh. Menurut pengalaman kita, kita tahu bahwa semakin menikmati Kristus, kedambaan kita terhadap Tubuh semakin kuat. Namun, kalau kita tidak berkontak dengan Tuhan sejangka waktu, dengan otomatis kita akan mengabaikan hidup gereja atau kehilangan selera terhadap bersidang. Semakin sedikit berkontak dengan Tuhan, semakin banyaklah kritikan kita terhadap gereja atau kaum saleh. Kita akan memperhatikan kesalahan atau kelemahan orang lain. Kekurangan kenikmatan atas Kristus ini akan membukakan pintu bagi musuh. Iblis akan masuk dan menyuruh kita mengkritik anggota yang lain dari Tubuh. Tetapi jika kita mulai lagi menikmati Tuhan, pintu itu akan tertutup sedikit demi sedikit. Akhirnya, jika kita tekun dalam menikmati Kristus, pintu itu akan tertutup sama sekali. Kemudian, kita tidak lagi mengkritik gereja, melainkan akan memuji Tuhan karena hidup gereja, dan kita akan bersaksi, betapa kita mengasihi hidup gereja. Yang membawa perubahan seperti ini bukanlah nasihat atau koreksi, melainkan terpulihnya kenikmatan atas Kristus.

Dalam Kolose 2:19 Paulus mengatakan tentang “seluruh Tubuh”. Kenikmatan atas Kristus memelihara kita bersatu sebagai anggota-anggota Tubuh. Semakin menikmati Kristus, kita akan semakin mengasihi anggota yang lain dari Tubuh. Kenikmatan atas Kristus membuat kita mengasihi setiap orang dalam hidup gereja. Bahkan mereka yang kita rasa sukar untuk dikasihi juga menjadi manis dan mustika bagi kita. Akan tetapi, jika kita tidak senantiasa menikmati Kristus, kita akan merendahkan orang-orang tertentu dalam gereja. Sebenarnya gereja dan para orang beriman tetap sama, yang berubah hanyalah sikap kita sendiri. Tetapi jika ada yang menyuplaikan Kristus kepada kita, dan kita mulai menikmati Kristus lagi, setiap anggota Tubuh akan menjadi manis dan patut dikasihi. Kita akan memiliki perasaan yang menyenangkan bahwa sebagai anggota Tubuh, kita mengasihi semua anggota lainnya.

Dalam Kolose 1:18 Paulus mengatakan, “Dialah Kepala Tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati.” Fakta bahwa Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati menunjukkan bahwa Dia adalah Kepala Tubuh di dalam kebangkitan. Sebelum kebangkitan-Nya, Kristus belum menjadi Kepala Tubuh. Efesus 1 menunjukkan bahwa setelah bangkit dan naik ke surga, Kristus dijadikan Kepala atas segala sesuatu bagi gereja. Jadi kekepalaan Kristus berada dalam kebangkitan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 56

No comments: