Hitstat

16 October 2014

Kolose - Minggu 29 Kamis



Pembacaan Alkitab: Kol. 3:1-3


Jalur tulisan Paulus sangat mirip dengan tulisan Yohanes. Dalam Kitab Kolose Paulus menyajikan Kristus yang adalah kepenuhan Allah yang tidak kelihatan. Setelah menyebutkan aspek demi aspek tentang Kristus yang sedemikian itu, dia membicarakan manusia baru. Di antara Kristus sebagai kepenuhan Allah dalam pasal 1 dan manusia baru dalam pasal 3 kita memiliki pengalaman dan kenikmatan atas Kristus. Hasil dari pengalaman dan kenikmatan atas Kristus yang almuhit ini ialah gereja sebagai manusia baru. Karena itu, manusia baru berasal dari kenikmatan kita atas Kristus sebagai kepenuhan Allah. Bila kita menikmati Kristus tiap hari, Dia akan digarapkan ke dalam kita dan tersusun ke dalam diri kita. Dengan demikian, Kristus menjadi unsur penyusun kita. Hari demi hari, Kristus tersusun ke dalam kita. Pada akhirnya, kita semua akan tersusun sepenuhnya oleh Dia. Hasil dari tersusunnya kita oleh Kristus ialah kita menjadi manusia baru. Dalam manusia baru ini tidak ada tempat bagi manusia alamiah yang mana pun; hanya ada tempat untuk Kristus. Kristus adalah semua dan di dalam semua dalam manusia baru. Saya ulangi, dalam manusia baru Kristus adalah semua anggota dan berada di dalam segala anggota.

Satu-satunya jalan agar Kristus dapat menjadi semua di dalam segala sesuatu dalam manusia baru ialah Dia sendiri tersusun ke dalam kita. Proses tersusunnya kita oleh Kristus terjadi melalui kenikmatan kita atas Kristus. Kita perlu berkata, “Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu, aku memustikakan Engkau, dan aku menikmati Engkau. Tuhan, aku ada di bumi ini untuk-Mu, dan hanya untuk-Mu.” Semakin terbuka kepada Tuhan dan berkontak dengan-Nya sedemikian, Ia pun akan semakin menginfuskan diri-Nya ke dalam kita dan memenuhi kita sampai meluap. Ketika kita berseru kepada Tuhan, memuji Tuhan, dan mempersembahkan syukur dan penyembahan kita, kita akan dipenuhi oleh-Nya. Melalui kenikmatan dan pengalaman atas Kristus yang sedemikian ini, kita akan berangsur-angsur tersusun oleh-Nya. Ketika kita menikmati Dia, barulah Dia menyusun kita dengan diri-Nya sendiri.

Sampai di sini kita mungkin bertanya bagaimana kita bisa menikmati Kristus, dan membiarkan Dia tersusun ke dalam kita kalau Dia kini berada di surga sedangkan kita ada di bumi? Jawabannya terletak dalam fakta bahwa ada suatu transmisi yang terjadi dari Kristus yang di surga kepada kita yang di bumi melalui Roh yang almuhit. Melalui transmisi ini, daya listrik dari pusat pembangkit listrik surgawi mengalir ke dalam kita, sama halnya dengan listrik mengalir dari pusat pembangkitnya ke rumah-rumah kita dan ke balai sidang ini. Haleluya atas transmisi dari langit tingkat ketiga ke dalam kita! “Dalam mulia ada Dia Sang hayat!” (Kidung No. 383). Kristus adalah Manusia dalam kemuliaan, tetapi hayat-Nya untuk kita. Kita semua perlu satu visi tentang transmisi surgawi dari Kristus yang dimuliakan itu ke dalam kita. Lagi pula, kita perlu tetap terbuka kepada transmisi ini agar transmisi ini tidak terputus. Sebab, asalkan ada sedikit sekatan saja, transmisi ini akan terhenti. Di antara Kristus sebagai kepenuhan Allah dan satu manusia baru, terdapat pengalaman kita atas transmisi surgawi. Semoga tidak ada sekatan yang menghambat transmisi ilahi ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 58

No comments: