Hitstat

07 March 2015

1 Timotius - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 3:14-16


Melalui inkarnasi dan kehidupan insani (Yoh. 1:1, 14), Allah dinyatakan dalam daging (rupa manusia, LAI). "Dalam daging" berarti dalam rupa dan penampilan manusia (Rm. 8:3; Flp. 2:7-8). Kristus menampakkan diri kepada manusia dalam bentuk manusia (2 Kor. 5:16), tetapi Dia adalah Allah yang menyatakan diri dalam manusia.

Kristus juga "dibenarkan dalam Roh". Kristus yang berinkarnasi dalam kehidupan insani-Nya bukan hanya dikukuhkan sebagai Anak Allah oleh Roh (Mat. 3:16-17; Rm. 1:3-4), tetapi juga dibenarkan, dibuktikan, dan diakui betul dan benar oleh Roh itu (Mat. 3:15-16; 4:1). Dia dinyatakan dalam daging, tetapi dikukuhkan dan dibenarkan di dalam Roh. Dia menampakkan diri dalam daging, tetapi Dia hidup di dalam Roh (Luk. 4:1, 14; Mat. 12:28) dan mempersembahkan diri-Nya kepada Allah melalui Roh itu (Ibr. 9:14). Transfigurasi-Nya (Mat. 17:2) dan kebangkitan-Nya adalah pembenaran di dalam Roh itu. Selanjutnya, dalam kebangkitan Dia bahkan menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45; 2 Kor. 3:17), tinggal dan hidup di dalam kita (Rm. 8:9-10), agar Allah dinyatakan di dalam daging sebagai rahasia ibadah. Karena itu, kini kita mengenal Dia dan anggota-anggota-Nya bukan lagi menurut daging, melainkan menurut Roh (2 Kor. 5:16). Karena penyataan Allah dalam daging dibenarkan di dalam Roh itu, dan Roh itu bersatu dengan roh kita (Rm. 8:16), maka kita harus hidup dan berperilaku di dalam roh kita, agar pembenaran ini bisa terampungkan.

Kristus juga diberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Kristus sebagai penyataan Allah dalam daging telah diberitakan sebagai Injil di antara bangsa-bangsa, termasuk bangsa Israel, sejak hari Pentakosta (Rm. 16:26; Ef. 3:8).

Selanjutnya Kristus telah "dipercayai di dalam dunia". Kristus sebagai perwujudan Allah dalam daging telah dipercayai, diterima sebagai Juruselamat dan hayat, oleh orang-orang di dunia (Kis. 13:48).

Paulus menyimpulkan ayat 16 dengan frase "diangkat dalam kemuliaan". Ini mengacu kepada kenaikan Kristus ke dalam kemuliaan (Mrk. 16:19; Kis. 1:9-11; 2:33; Flp. 2:9).

Menurut urutan fakta sejarah, kenaikan Kristus mendahului pemberitaan diri-Nya di antara bangsa-bangsa. Namun, di sini kenaikan Kristus ditempatkan pada urutan terakhir dari Kristus sebagai penyataan Allah dalam daging. Ini pasti menunjukkan bahwa gereja juga diangkat dalam kemuliaan. Jadi, ini menyiratkan bahwa bukan hanya Kristus sendiri sebagai Kepala, tetapi juga gereja sebagai Tubuh, adalah penyataan Allah dalam daging. Ketika gereja dipelihara dengan baik menurut petunjuk yang diberikan dalam dua pasal yang pertama, dengan menegakkan sepenuhnya penilikan penatua dan dengan pelayanan diaken seperti yang diwahyukan dalam pasal 3, gereja akan berfungsi sebagai rumah dan keluarga dari Allah yang hidup bagi pergerakan Allah di bumi, dan menjadi tiang penopang dan dasar penyangga kebenaran, mengemban realitas ilahi dari Kristus dan Tubuh-Nya sebagai suatu kesaksian bagi dunia. Demikian, gereja menjadi kelanjutan Kristus sebagai penyataan Allah dalam daging. Inilah rahasia agung ibadah -- Kristus diperhidupkan dari gereja sebagai penyataan Allah di dalam daging!


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 6

No comments: