Hitstat

18 March 2015

1 Timotius - Minggu 5 Rabu



Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 5:1-16


Butir keempat yang akan saya kemukakan di dalam berita ini adalah masalah kewajiban kita. Kita perlu bersikap manusiawi, kita perlu berhikmat, kita perlu memiliki segala kemurnian, dan kita perlu melaksanakan kewajiban kita. Dalam hidup gereja, setiap orang seharusnya memiliki kewajiban tertentu untuk dilaksanakan. Seharusnya tidak ada seorang pun yang bermalas-malas atau mencampuri urusan orang lain. Dalam 5:4 Paulus berkata, "Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah." Membalas budi di sini menunjukkan balas jasa, ganti rugi, memberikan sesuatu untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada orang tua.

Dalam ayat 13 Paulus berbicara tentang orang yang membiasakan diri bermalas-malas, dengan keluar masuk rumah orang; dan bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga suka bergunjing dan mencampuri urusan orang lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Ada orang yang bermalas-malasan, seperti tidak ada yang dikerjakan. Tetapi kemalasan mereka menyebabkan mereka mencampuri urusan orang lain. Mereka keluar masuk rumah-rumah orang, bergunjing dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Di dalam gereja seharusnya tidak ada seorang pun yang bermalas-malas dan tidak ada seorang pun yang bergunjing atau mencampuri urusan orang lain. Sebaliknya, setiap orang harus mempunyai sesuatu untuk dikerjakan, mempunyai suatu kewajiban yang pantas untuk dilaksanakan.

Menyadari perlunya orang-orang kudus melaksanakan kewajiban mereka, Paulus memberi tahu Timotius agar tidak mendaftar janda yang berusia kurang dari enam puluh tahun (ayat 9). Ia kemudian memberi tahu Timotius untuk menolak janda-janda muda, karena mereka dapat memungkiri "iman" (Tl.) mereka yang semula (ayat 11-12). Memungkiri "iman" mereka yang semula berarti mengingkari ikrar atau janji. Hal ini menunjukkan bahwa ada orang yang pernah berjanji, berikrar mengabdikan diri mereka dalam status jandanya untuk pelayanan tertentu dalam gereja.

Dalam ayat 14 Paulus meneruskan, "Karena itu aku mau supaya janda-janda yang muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin rumah tangganya dan jangan memberi alasan kepada lawan untuk memburuk-burukkan nama kita." Melahirkan anak dan mengurus rumah tangga adalah penyelamatan dan penjagaan bagi perempuan yang senang bermalas-malasan dan suka ikut campur dalam urusan orang lain. Inilah ketetapan Allah untuk membatasi dan melindungi perempuan yang telah jatuh. (Kej. 3:16).


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 9

No comments: