Hitstat

02 April 2015

2 Timotius - Minggu 1 Kamis



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 1:15-18


Dalam ayat 9 Paulus terus berbicara tentang Allah yang "menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan anugerah-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman." Anugerah untuk mencapai sasaran Allah telah diberikan kepada kita dalam Kristus Yesus "sebelum permulaan zaman", yaitu sebelum dunia dimulai. Anugerah telah dinyatakan melalui kedatangan Juruselamat kita Kristus Yesus" (ayat 10). Jadi, anugerah belum tiba sebelum Tuhan Yesus datang. Yohanes 1:17 menunujukkan hal ini, "Sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus." Anugerah yang datang melalui Yesus Kristus itu tidak lain Allah Tritunggal yang disalurkan ke dalam kita untuk kenikmatan kita. Anugerah ini menggenapkan maksud Allah dan membuat kita mampu mencapai sasaran-Nya.

Anugerah bekerja dengan dua cara. Di pihak negatifnya, anugerah meniadakan kuasa maut, dan di pihak positifnya, membawa masuk hayat dan ketidakbinasaan. Pekerjaan anugerah ini masih terus berlangsung di dalam kita. Hari ini, dalam hidup gereja, anugerah meniadakan kuasa maut serta mendatangkan hayat dan ketidakbinasaan melalui Injil. Walaupun kita telah mendengarkan Injil yang diberitakan dulu, kita mungkin tidak mendengar bahwa Injil anugerah meniadakan kuasa maut serta mendatangkan hayat dan ketidakbinasaan.

Untuk Injil sedemikian inilah, Paulus telah "ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan guru" (ayat 11). Paulus menjadi seorang pemberita untuk memberitakan Injil, dan seorang rasul untuk membangun dan mendirikan gereja-gereja, dan seorang guru untuk mengajar gereja-gereja beserta orang-orang kudus mengenai rincian Injil. Untuk Injil inilah Paulus "menderita semuanya ini". Akan tetapi, ia tidak merasa malu, karena ia tahu siapa yang ia percayai dan yakin bahwa Dia mampu memelihara apa yang dipercayakan kepada-Nya, memelihara apa yang telah ia serahkan kepada-Nya (ayat 12).

Dalam ayat 13 Paulus berpesan kepada Timotius, "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari aku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih di dalam Kristus Yesus." Perkataan Paulus sebelum ini kepada Timotius adalah pola, teladan dari perkataan yang sehat yang harus dipegang Timotius. Kita harus memegang contoh yang sedemikian itu dalam iman, dalam kesatuan organik dengan Allah Tritunggal, dan dalam kasih ilahi. Selanjutnya, menurut ayat 14, kita hendaknya "memelihara amanat yang indah oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam kita" (Tl.). Amanat yang indah di sini sama dengan perkataan sehat. Kita harus memelihara amanat ini oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam. Semakin kita melihat semua hal yang dibahas dalam ayat 1-14, semakin kita memahami betapa kayanya ayat-ayat ini.

Dalam 1:15 Paulus berkata, "Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari aku; termasuk Figelus dan Hermogenes." Dalam ayat ini Paulus menunjukkan bahwa kaum beriman di Asia yang sebelumnya telah menerima ministri rasul, kini meninggalkan dia. Meskipun rasul ditinggalkan sedemikian rupa, ia malah dikuatkan di dalam anugerah dalam Kristus, yang selamanya tetap sama dan tidak berubah. Rasul tidak undur, sebaliknya ia menasihati anaknya dalam iman agar tetap kuat teguh di dalam ministri ini, di tengah-tengah kegagalan dan kekersangan gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 2

No comments: