Hitstat

30 April 2015

Titus - Minggu 1 Kamis



Pembacaan Alkitab: Titus 1:10-13


Dalam ayat 10-11 Paulus berkata, "Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan." Perkataan Paulus mengenai "Mereka yang berpegang pada hukum sunat" dalam ayat 10 dan "dongeng-dongeng Yahudi" dalam ayat 14 menunjukkan pengaruh agama Yahudi. Mereka yang berpegang pada hukum sunat adalah kaum beriman Yahudi yang memperdayakan orang dalam gereja. Paulus mengatakan bahwa perbuatan orang-orang yang sedemikian itu harus dihentikan. Cara menghentikannya adalah dengan teguran tegas (ayat 13) dengan perkataan yang benar yang sesuai dengan ajaran rasul-rasul (ayat 9). Para pembual dan penyesat itu mengacau banyak keluarga "karena mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan". Apa yang mereka perbuat sama dengan yang dilakukan Nabi Bileam yang patut ditolak (2 Ptr. 2:15-16; Yud. 11).

Saya ingin Anda memperhatikan kata "karena" pada awal ayat 10, yang menunjukkan bahwa ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya. Dalam ayat 9 Paulus mengatakan bahwa seorang penilik harus berpegang pada "perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya." Kemudian Paulus menjelaskan bahwa banyak orang yang hidup tidak tertib, terutama mereka yang berpegang pada hukum sunat, yang mulutnya harus ditutup. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa pesan Paulus kepada Titus mengenai menegakkan kepenatuaan berkaitan dengan kerusuhan yang disebabkan oleh pengaruh agama Yahudi. Ada keperluan yang sangat mendesak agar kepenatuaan ditertibkan supaya orang-orang yang mengajarkan ajaran lain dapat ditanggulangi. Kaum beriman Yahudi tertentu telah membawa agama Yahudi mereka beserta ajaran-ajarannya yang berbeda yang menyebabkan kerusuhan ke dalam hidup gereja. Di sini kita mempunyai prinsip dasar yang berkaitan dengan kepenatuaan yaitu: setiap penatua harus menjadi pengawas yang selalu waspada kalau-kalau ada ajaran yang berbeda dengan ministri rasul-rasul yang dibawa masuk ke dalam gereja.

Dalam ayat 12-13 Paulus menyatakan, "Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata, 'Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas.' Kesaksian itu benar." Salah seorang dari mereka menunjuk pada salah seorang Kreta. Semua orang yang disebutkan dalam ayat 9b dan 10 adalah orang yang demikian itu. Nabi kafir, mungkin mengacu kepada Epimenides menurut legenda adalah orang asli Kreta yang hidup sekitar tahun 600 SM.

Dalam ayat 13 Paulus menugaskan Titus untuk menegur "mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman". Kata "menegur" di sini dalam bahasa aslinya sama dengan "meyakinkan" dalam ayat 9. Jadi ini adalah menegur orang melalui menyingkapkan kesalahannya. Kata "tegas" berarti dengan keras, hebat. Tujuan teguran yang keras itu adalah agar mereka yang menerimanya bisa jadi sehat di dalam iman. Para penentang (ayat 9) dan orang yang mengucapkan perkataan sia-sia (ayat 10) terinfeksi dengan penyakit doktrin dan menjadi tidak sehat dalam kepercayaan. Mereka perlu suntikan ajaran sehat dan perkataan sehat (1 Tim. 1:10; 6:3), yang seharusnya disiapkan oleh para penatua untuk kesembuhan mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 2

No comments: