Hitstat

13 April 2015

2 Timotius - Minggu 3 Senin



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 3:1-13


Pasal 3 diawali dengan perkataan, "Tetapi ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar."(Tl.) Di sini kesukaran berlawanan dengan pengharapan yang dinyatakan dalam akhir pasal di depannya. Menjelang akhir pasal 2, Paulus mengumumkan bahwa "dasar yang diletakkan Allah itu teguh" (ayat 19), dan bahwa kita harus menjauhi "nafsu orang muda, dan kejarlah keadilan, iman, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni" (ayat 22). Selanjutnya, kalau kita dengan lemah lembut dapat menuntun orang-orang yang suka melawan, "mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis" (ayat 25-26). Paulus sadar bahwa sekalipun kemerosotan itu akan menyebar, tetapi dasar Allah yang teguh tidak akan tergoyahkan dengan meterai yang mengatakan, "Tuhan mengenal siapa milik-Nya" dan "setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." Sekurang-kurangnya Allah akan memiliki sekelompok orang yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni, dan mengejar keadilan, iman, kasih dan damai. Lebih lanjut, orang-orang semacam itu bahkan mungkin akan menyalurkan suntikan terhadap kemerosotan gereja. Memang, kemerosotan itu menyebar, tetapi kita memiliki tumpuan yang teguh, kita dapat menikmati kekayaan Tuhan, dan kita dapat melakukan penyuntikan bahkan meyakinkan orang-orang yang suka melawan untuk kembali ke pengetahuan yang penuh akan kebenaran. Ini berarti membawa orang-orang yang terperangkap oleh Iblis dan dijerat olehnya, kembali kepada kehendak Allah. Semua itu menunjukkan Paulus tidak putus asa. Sekalipun kemerosotan itu menyebar, kita dapat berbuat sesuatu secara positif untuk menyuntik orang lain terhadap kemerosotan itu.

Kemudian berlawanan dengan semua itu, Paulus berkata dalam 3:1, "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar." Paulus memiliki pandangan yang jauh ke depan dan pandangan yang dalam sehingga ia sadar bahwa akan datang masa yang sukar pada hari-hari terakhir. Ungkapan "hari-hari terakhir" mengacu kepada zaman ini (2 Ptr. 3:3; Yud. 18), yang dimulai dengan kedatangan Kristus kali pertama (1 Ptr. 1:20) terus berlangsung sampai penampakan Kristus kali kedua. Rasul tidak mendapatkan wahyu tentang berapa lama tenggang waktu zaman ini (Mat. 24:36); mereka mengharapkan Tuhan datang kembali pada angkatan mereka.

Murid-murid sebermula mengira Tuhan Yesus akan kembali pada angkatan mereka. Itulah konsepsi Paulus ketika ia menulis Surat 1 dan 2 Tesalonika. Ini menunjukkan bahwa tenggang waktu hari-hari terakhir merupakan suatu rahasia yang tidak diketahui oleh rasul-rasul. Kita memang tidak tahu tenggang waktu yang Bapa tetapkan dalam pemerintahan-Nya antara kenaikan Tuhan dan kedatangan-Nya kali kedua.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 5

No comments: