Hitstat

28 April 2015

Titus - Minggu 2 Selasa



Pembacaan Alkitab: Titus 1:4-9


Dalam ayat 6-9 Paulus membentangkan persyaratan para penatua: tak bercacat, suami dari satu istri, yang anak-anaknya hidup beriman, tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib, sebagai pengatur rumah Allah, seorang pengawas jemaat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri. Kita telah membahas kualifikasi ini secara rinci dalam berita yang berjudul "Penilik dan Diaken untuk pemerintahan gereja", berita ke-5 dalam Pelajaran-Hayat 1 Timotius.

Penatua ditetapkan untuk melaksanakan pemerintahan Allah dalam gereja lokal, supaya ketertiban yang baik dapat terpelihara dalam gereja. Untuk merampungkan perkara ini, penatua harus berpegang kepada perkataan yang dapat dipercaya, yang sesuai dengan ajaran rasul, supaya mereka bisa menghentikan orang yang mengucapkan perkataan yang menganggu, dan meredakan situasi yang kacau (ayat 9-14). "Perkataan yang benar" adalah perkataan yang sejati, yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan benar, yang diajarkan dalam gereja-gereja menurut ajaran rasul. Penatua dalam gereja lokal harus berpegang kepada perkataan yang sehat semacam ini, supaya mereka dapat menunaikan tugas mereka dalam mengajar (1 Tim. 3:2; 5:17).

Ajaran yang disebut di sini adalah ajaran rasul (Kis. 2:42), ajaran-ajaran ini akhirnya menjadi Perjanjian Baru. Ini menunjukkan bahwa gereja-gereja didirikan berdasarkan ajaran rasul, dan eksistensinya berdasarkan memelihara ajaran rasul. Ini juga menunjukkan bahwa ketertiban gereja dapat dipertahankan berdasarkan perkataan yang dapat dipercaya yang disampaikan menurut ajaran rasul. Kekacauan dalam gereja terutama disebabkan oleh penyimpangan dari ajaran rasul. Kalau kita ingin mengatasi perkara ini, kita harus berpegang kepada perkataan yang dapat dipercaya yang diajarkan dalam gereja menurut ajaran rasul. Dalam situasi yang gelap dan kacau, kita harus berpegang kepada perkataan dalam Perjanjian Baru yang menerangi dan menertibkan, yaitu ajaran rasul. Untuk mempertahankan ketertiban dalam gereja, selain jabatan penatua, diperlukan perkataan rasul menurut wahyu Allah. Kita telah nampak bahwa ajaran sehat menyiratkan hayat. Apa saja yang sehat mengacu kepada kesehatan hayat. Ajaran rasul melayankan ajaran sehat sebagai suplai hayat kepada orang, merawat mereka atau menyembuhkan mereka.

Dengan berpegang pada perkataan yang benar yang sesuai dengan ajaran itu, para penatua dapat "meyakinkan penentang-penentangnya". Meyakinkan di sini berarti menyingkapkan karakter sebenarnya dari sesuatu, agar manusia mengenal dosa dan menegur dirinya sendiri. Jadi ini adalah menegur orang melalui menyingkapkan kesalahannya. Dalam Efesus 5:11, 13 kata ini diterjemahkan "telanjangilah", "ditelanjangi". Marilah sekarang kita kembali ke ayat 1-3 dan mempertimbangkan butir-butir penting tertentu lebih rinci.


Sumber: Pelajaran-Hayat Titus, Berita 1

No comments: