Hitstat

22 April 2015

2 Timotius - Minggu 4 Rabu



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 4:1-8


Dalam ayat 6-7 Paulus bersaksi tentang dirinya, "Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." Dalam ayat 6 Paulus menunjukkan bahwa ia telah mulai dicurahkan sebagai kurban curahan. Paulus dapat mengatakan bahwa saat kepergiannya sudah dekat. Ini mengacu kepada mati martir, meninggalkan dunia untuk tinggal bersama Tuhan (Flp. 1:23). Paulus dua kali dipenjarakan di Roma. Kali pertama sekitar tahun 62-64, karena tuduhan dari orang Yahudi (Kis. 28:17-20). Selama waktu itu ia menulis surat kepada orang-orang di Kolose, Efesus, Filipi, dan mengirim surat kepada Filemon. Setelah ia dibebaskan dari penjara untuk kali pertama (yang ia harapkan dalam Flp. 1:25; 2:24, dan Flm. 22), ia pasti telah mengunjungi Efesus dan Makedonia (1 Tim. 1:3), di sana ia mungkin menulis surat yang pertama kepada Timotius. Kemudian ia mengunjungi Kreta (Tit. 1:5), Nikopolis (Tit. 3:12), tempat ia menulis surat kepada Titus; juga mengunjungi Troas dan Miletus (2 Tim. 4:13, 20), mungkin di tempat ini menulis surat kepada orang Ibrani. Selama pemenjaraannya kali kedua, yang terjadi sekitar tahun 67 karena penganiayaan yang tiba-tiba dari Kaisar Nero, ia menulis surat yang kedua kepada Timotius sambil menunggu mati sahidnya untuk Tuannya.

Dalam ayat 7 Paulus menyebutkan tiga hal: mengakhiri pertandingan yang baik, mencapai garis akhir, dan memelihara iman (kepercayaan). Kehidupan orang Kristen yang normal memiliki tiga aspek: memperjuangkan perjuangan yang baik melawan Iblis dan kerajaan kegelapannya untuk kepentingan Kerajaan Allah (1 Tim. 6:12), berlari pada jalur perlombaan untuk melaksanakan ekonomi Allah sesuai dengan ketetapan kekal-Nya (Ibr. 12:1), dan memelihara kepercayaan untuk mengambil bagian dalam kekayaan ilahi dalam ekonomi Allah (I Tim. 3:9). Dalam hal ini Paulus telah mendirikan teladan yang tepat bagi kita.

Ayat 8 mengatakan, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya." Mahkota melambangkan kemuliaan, adalah pahala yang diberikan sebagai tambahan dari keselamatan Tuhan, kepada pelari yang menang (1 Kor. 9:25). Pahala ini diberikan berdasarkan kebenaran dan melalui perbuatan (Mat. 16:27, Why. 22:12; 2 Kor. 5:10), tidak seperti keselamatan yang diberikan berdasarkan anugerah dan melalui iman (Ef. 2:5, 8-9). Pahala ini akan diberikan kepada kaum beriman bukan berdasarkan anugerah Tuhan, melainkan berdasarkan kebenaran-Nya. Sebab itu, mahkota ini disebut mahkota kebenaran. Pemberi pahala mahkota ini adalah Tuhan, Sang Hakim yang adil, bukan sebagai Allah yang berbelaskasihan juga bukan Penebus yang murah hati. Paulus yakin bahwa pahala sedemikian itu telah disimpan untuknya dan akan diberikan kepadanya pada hari kedatangan Tuhan kali kedua.

Mahkota kebenaran yang diyakini Paulus adalah pendorong bagi penyuntik. Jika kita setia kepada firman kebenaran yang sehat dan jika kita adalah penyuntik yang setia untuk menyalurkan bahan-bahan suntikan penangkal ilahi ke dalam orang-orang Kristen hari ini agar mereka kembali kepada pengenalan penuh akan kebenaran, maka pahala ini akan diberikan kepada kita pada saat kedatangan Tuhan. Ini berarti jika kita setia kepada ministri Tuhan, kita akan menerima mahkota kebenaran sebagai pahala kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 7

No comments: