Hitstat

25 April 2015

2 Timotius - Minggu 4 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 4:9-22


Setelah memberi salam kepada Priska dan Akwila dan keluarga Onesiforus (ayat 19), Paulus berkata, "Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus." Miletus adalah sebuah kota di Asia Kecil dekat Efesus (Kis. 20:15, 17). Mengapa rasul meninggalkan orang yang begitu dekat dengannya dalam keadaan sakit, tanpa melakukan doa penyembuhan untuknya? Mengapa dia tidak menggunakan karunia penyembuhannya (Kis. 19:11-12) untuk menyembuhkan Timotius dari sakit lambungnya, sebaliknya malah menyuruh Timotius menempuh cara yang umum dalam praktek penyembuhan (1 Tim. 5:23)? Jawaban dari kedua pertanyaan ini ialah: pada masa penderitaan itu, rasul dan teman sekerjanya berada di bawah disiplin hayat batiniah, bukan berada di bawah kekuatan karunia lahiriah. Yang pertama milik anugerah dalam hayat, yang belakangan milik karunia dalam kekuatan -- mukjizat. Dalam kemerosotan gereja dan dalam penderitaan untuk gereja, karunia kekuatan mukjizat tidak begitu diperlukan seperti anugerah dalam hayat.

Setelah meminta Timotius untuk segera datang sebelum musim dingin dan setelah mengirimkan salam kepada semua saudara yang beserta dengan dia, Paulus menyimpulkan, "Tuhan menyertai rohmu. Anugerah-Nya menyertai kamu" (ayat 22). Di sini kita melihat Paulus menyimpulkan dengan dua unsur utama dari Kitab 2 Timotius: roh yang kuat dan anugerah Allah. Kitab 2 Timotius, yang memberikan petunjuk untuk melawan kemerosotan gereja, dengan kuat menekankan roh kita. Pada awalnya kitab ini sudah menekankan bahwa roh yang kuat, kasih, dan tertib telah diberikan kepada kita, olehnya kita bisa mengobarkan karunia Allah dan mampu menderita bagi Injil menurut kekuatan Allah dan anugerah Tuhan yang menyalurkan hayat (1:6-10). Pada penutupnya, kitab ini memberkati kita dengan menekankan Tuhan menyertai roh kita, sehingga kita dapat menikmati Dia sebagai anugerah untuk melawan arus kemerosotan gereja dan merampungkan ekonomi Allah melalui Roh-Nya yang berhuni di dalam (1:14) dan firman-Nya yang melengkapi (3:16-17).

Dalam masa-masa yang sukar karena kemerosotan gereja yang semakin memburuk, yang diperlukan adalah anugerah Allah yang kekal, yang diberikan kepada kita dalam kekekalan (1:9) dan yang perlu kita manfaatkan dalam zaman ini. Anugerah ini, yang ada di dalam hayat yang tidak dapat binasa, sebenarnya adalah Kristus sendiri, Putra Allah, yang adalah perwujudan hayat Allah, yang berhuni dan tinggal di dalam roh kita. Kita harus menggunakan roh kita untuk menikmati kekayaan Kristus ini (Ef. 3:8) sebagai anugerah yang cukup (2 Kor. 12:9). Demikian kita dapat memperhidupkan-Nya Dia sebagai ibadah kita (1 Tim. 4:7-8), untuk pembangunan gereja sebagai kesaksian-Nya, menanggung semua realitas (kebenaran) ilahi menurut ekonomi Allah.

Menurut Yohanes 1:14, Firman, yang adalah Allah sendiri, telah menjadi daging, penuh anugerah dan realitas. Ini menunjukkan bahwa asalkan kita memiliki anugerah, kita juga akan memiliki realitas. Jika kita menggunakan roh kita dan menikmati anugerah ini, kita akan memiliki realitas. Kemudian kita akan melaksanakan ekonomi Perjanjian Baru Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Timotius, Berita 8

No comments: