Hitstat

06 September 2016

1 Yohanes - Minggu 3 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 1:4-5
Doa baca: 1 Yoh. 1:5
Inilah berita yang telah kami dengar dari Dia dan kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.


Persekutuan hayat ilahi adalah antara kaum beriman dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Yohanes mengatakan bahwa pertama-tama kaum beriman memiliki persekutuan dengan para rasul melalui hayat ilahi. Kemudian dia mengatakan bahwa para rasul mempunyai persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak. Dari hal itu kita nampak bahwa persekutuan menghubungkan kaum beriman dengan para rasul dan dengan Bapa dan dengan Anak. Karena itu, dalam persekutuan ini ada kesatuan yang sempurna dari hayat ilahi.

Aliran listrik adalah satu ilustrasi yang baik dari persekutuan hayat ilahi. Listrik mengalir dari pusat pembangkit listrik ke dalam suatu gedung. Arus listrik menghubungkan pusat pembangkit dengan gedung itu. Selanjutnya, dalam penerangan salah satu ruangan di dalam gedung itu, lampu-lampu dihubungkan satu sama lain oleh arus listrik. Tanpa arus listrik, lampu-lampu di langit-langit terpisah satu dengan yang lain. Tetapi melalui arus listrik, lampu­lampu itu dibawa ke dalam satu "persekutuan" satu dengan yang lain, karena mereka semua berada di dalam satu arus listrik. Ini adalah satu ilustrasi dari fakta bahwa para rasul dan kaum beriman menikmati persekutuan bersama dalam hayat ilahi.

Persekutuan adalah pengaliran hayat kekal; sukacita (kenikmatan atas Allah Tritunggal) adalah hasil dari persekutuan ini, yaitu hasil dari berpartisipasi dalam kasih Bapa dan anugerah Anak melalui Roh itu. Dengan kenikmatan rohani atas hayat ilahi semacam ini, sukacita kita dalam Allah Tritunggal dapat menjadi sempurna.

Sebagai tambahan kepada tiga hal utama dalam ayat-ayat sebelumnya — hayat, persekutuan, dan sukacita — suatu berita yang lebih lanjut, yang didengar oleh rasul-rasul dari Tuhan, adalah menyampaikan kepada kaum beriman bahwa Allah adalah terang. Pertama­tama kita memiliki hayat ilahi, kemudian berdasarkan hayat ini kita mempunyai persekutuan hayat ilahi. Persekutuan menghasilkan sukacita. Bila kita ada di dalam unsur sukacita dari persekutuan ini, kita ada di dalam terang Allah. Jadi, urutannya adalah hayat, persekutuan, sukacita, dan terang.

Allah adalah Roh. Ini mengacu kepada persona-Nya. Allah juga adalah kasih dan terang. Kasih mengacu kepada esens-Nya dan terang mengacu kepada ekspresi-Nya. Kasih dan terang Allah keduanya berhubungan dengan hayat-Nya. Hayat ini sebenarnya adalah Allah sendiri. Hayat juga adalah Roh itu.

Pertama-tama, Allah datang kepada kita sehingga kita dapat menerima anugerah dan kebenaran. Sekarang kita kembali kepada Bapa dan berhubungan dengan Dia sebagai sumber anugerah dan kebenaran, dan sumber ini adalah kasih dan terang. Dengan kembali kepada Bapa, kita dapat menikmati kasih sebagai sumber anugerah dan terang sebagai sumber kebenaran. Karena itu, dalam persekutuan hayat ilahi, kita dibawa kembali kepada Allah untuk menikmati kasih sebagai sumber anugerah dan terang sebagai sumber kebenaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 5

No comments: