Hitstat

18 November 2016

1 Yohanes - Minggu 13 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:1-8
Doa baca: 1 Yoh. 3:6
Setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak pernah melihat dan tidak pernah mengenal Dia.

Karena kita adalah anak-anak Allah, kita akan seperti Dia dalam kematangan hayat, ketika Dia menyatakan diri (ay. 2). Seperti Dia adalah “apa jadinya kita kelak”. Hanya hal ini sekarang belum nyata. Ini menunjukkan bahwa anak-anak Allah memiliki satu masa depan yang sangat gemilang dengan berkat yang lebih baik. Kita tidak hanya memiliki sifat ilahi, tetapi juga akan memiliki rupa ilahi. Berbagian dalam sifat ilahi sudah merupakan berkat dan kenikmatan besar; tetapi menjadi seperti Allah, mengemban rupaNya, akan merupakan suatu berkat dan kenikmatan yang lebih besar.

Dalam 3:4 Yohanes mengatakan, “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” Berbuat dosa di sini bukan hanya adakalanya melakukan dosa, melainkan hidup dalam dosa (Rm. 6:2), menempuh hidup yang tidak berada di bawah prinsip pemerintahan Allah atas manusia.

Dalam 3:4 Yohanes mengatakan bahwa dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Pelanggaran hukum adalah tidak mempunyai hukum, menjadi tanpa hukum. Ini tidak mengacu kepada tanpa hukum Taurat Musa (lihat Rm. 5:13), karena dosa sudah ada di dalam dunia sebelum hukum Taurat Musa diberikan. Tanpa hukum di sini menyatakan berada di luar, tidak di bawah prinsip pemerintahan Allah atas manusia. Melakukan pelanggaran adalah menempuh kehidupan di luar dan bukan di bawah prinsip pemerintahan Allah atas manusia. Jadi, kedurhakaan adalah dosa, atau sebaliknya, dosa adalah pelanggaran.

Perkataan “tidak berbuat dosa lagi” dalam ayat 6 berarti tidak berdosa secara kebiasaan. Ini juga adalah syarat kehidupan yang tinggal di dalam Tuhan. Ini bukan berarti anak-anak Allah tidak berbuat dosa sama sekali; mereka mungkin adakalanya masih berbuat dosa. Ini berarti kaum beriman yang dilahirkan kembali, yang memiliki hayat ilahi dan hidup dengan hayat ilahi, tidak mempraktekkan dosa. Karakter dan kebiasaan mereka bukanlah berbuat dosa, melainkan tinggal di dalam Tuhan.

Tinggal di dalam Tuhan adalah kehidupan orang beriman; berdosa adalah kehidupan orang dosa. Dalam ayat ini Yohanes mengatakan bahwa setiap orang yang mempraktekkan dosa, menempuh hidup yang penuh dosa, tidak menerima visi Tuhan dan tidak mengenal Dia. Keadaan ini sama dengan orang yang tidak percaya. Tetapi jika kita telah mengalami Tuhan, kita telah melihat Dia dan mengenal Dia. Melihat dan mengenal Tuhan adalah mengalami Dia.

Dalam ayat 7 Yohanes mengatakan, “Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Siapa yang melakukan kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar.” Melakukan kebenaran adalah menempuh kehidupan yang benar, hidup dengan benar di bawah prinsip pemerintahan Allah. Menurut ayat berikut, ini bukanlah melakukan dosa, dan menurut ayat 4, tidak mempraktekkan pelanggaran.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 26

No comments: