Hitstat

21 November 2016

1 Yohanes - Minggu 14 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 3:10-13
Doa baca: 1 Yoh. 3:11
Sebab inilah berita yang telah kamu dengar sejak semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi.


Untuk mempraktekkan kasih ilahi sebagai satu kebajikan hayat ilahi, kita perlu hayat ilahi dan Roh ilahi. Hayat ilahi adalah benih ilahi yang kita miliki di dalam roh kelahiran kembali kita. Di samping hayat ilahi yang telah menjadi benih ilahi di dalam diri kita, kita juga mempunyai Roh ilahi di dalam roh kita. Hayat ilahi dan Roh ilahi adalah “modal” di dalam kita yang memungkinkan kita mempraktekkan kasih ilahi. Hayat ilahi adalah sumber, dan Roh ilahi adalah persona yang secara riil melaksanakan perkara mengasihi orang lain. Kasih ilahi adalah kehidupan kita sehari-hari sebagai ekspresi hayat ilahi yang dilaksanakan oleh Roh ilahi.

Hayat ilahi dan Roh ilahi merupakan faktor dasar untuk mempraktekkan kasih ilahi. Dengan hayat ilahi dan oleh Roh ilahi, kita bisa memiliki kasih yang bukan hanya insani, tetapi juga ilahi. Kasih ilahi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Allah merupakan bukti bahwa kita memiliki hayat ilahi dan Roh ilahi.

Kebenaran adalah hakiki tindakan Allah; kasih adalah hakiki esens Allah. Apa adanya Allah adalah kasih; apa yang Allah perbuat adalah kebenaran. Kasih di dalam, kebenaran di luar. Jadi, dibandingkan dengan kebenaran, kasih adalah manifestasi yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah. Maka, dari ayat 10 sampai ayat 24, rasul maju dari kebenaran kepada kasih dalam penyataan hidup anak-anak Allah, sebagai syarat yang lebih lanjut dari kehidupan yang tinggal di dalam Tuhan.

Dalam ayat 12 Yohanes memakai dua saudara di dalam daging, Kain dan Habel, sebagai satu ilustrasi. Meskipun mereka berasal dari orang tua yang sama, yang satu menjadi seorang anak Allah, dan yang lain menjadi anak Iblis. Ini sulit untuk dipercaya. Kita mungkin heran bagaimana kedua saudara yang lahir dari orang tua yang sama dan hidup di dalam lingkungan yang sama dapat menjadi sangat berbeda, yang satu menjadi anak Iblis dan yang lain menjadi anak Allah. Namun, inilah faktanya. Fakta ini di sini dipakai sebagai satu ilustrasi tentang orang macam apakah anak Iblis dan macam apakah anak Allah. Untuk mengetahui ini, kita harus melihat kasus Kain dan Habel.

Fakta bahwa Kain adalah anak Iblis dibuktikan dengan kebenciannya kepada saudaranya dan membunuhnya. Ini menunjukkan bahwa Kain tidak mempunyai hayat Allah atau Roh Allah. Mengapa Kain membenci saudaranya? Dia membencinya karena dia mempunyai hayat membenci dari Iblis di dalam dia. Mengapa Kain membunuh Habel? Dia membunuh karena di dalam dirinya mempunyai sifat jahat dari Iblis. Apa yang dimiliki Kain di dalamnya adalah hayat Iblis, sifat Iblis, dan satu roh jahat. Akan tetapi, Habel, sama sekali berbeda. Demikian juga hari ini, orang-orang yang lahir dari orang tua yang sama dan bertumbuh di dalam lingkungan yang sama dapat menjadi orang-orang yang mutlak berbeda. Yang satu dapat menjadi anak Allah dan yang lain menjadi anak Iblis.

Ayat 13 dengan kuat menyatakan bahwa seluruh orang dunia adalah anak-anak Iblis. Hanya sejumlah kecil, kaum beriman yang dilahirkan kembali, adalah anak-anak Allah. Jika kita hidup oleh hayat Allah dan oleh Roh Allah, dunia akan membenci kita. Karena kita dan mereka berada di dalam dua kategori yang berbeda, mereka akan tidak senang terhadap kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 1, Berita 27

No comments: