Hitstat

06 January 2017

1 Yohanes - Minggu 20 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Yoh. 5:20
Doa baca: 1 Yoh. 5:20
Akan tetapi, kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal.


Sekarang, mari kita melanjutkan melihat bagian terakhir ayat 20, “Dialah (Tl: Inilah) Allah yang benar dan hidup (hayat) yang kekal.” “Dia” mengacu kepada Allah yang telah datang melalui inkarnasi dan telah memberi kita suatu kemampuan untuk mengenal Dia sebagai Allah yang sejati dan bersatu dengan Dia secara organik dalam Putra-Nya, Yesus Kristus. Semua ini adalah Allah yang benar dan sejati serta hayat yang kekal bagi kita. Segala apa adanya Allah yang benar dan sejati ini terhadap kita adalah hayat yang kekal, supaya kita dapat mengambil bagian akan Dia sebagai segala sesuatu terhadap diri kita yang sudah dilahirkan kembali.

Kita telah nampak bahwa kita ada di dalam Yang Benar dan di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus. Secara doktrin, Yang Benar dan Putra-Nya, Yesus Kristus dapat dianggap dua. Tetapi bila kita ada di dalam Yang Benar dan di dalam Yesus Kristus secara pengalaman, Mereka adalah satu. Karena inilah Yohanes memakai “inilah” untuk menyebut Yang Benar dan Putra-Nya, Yesus Kristus.

Kita perlu satu pengertian yang jelas, tentang “Dia” (“Inilah”) dalam 1 Yohanes 5:20 mengacu kepada apa. Kata “Dia” mengacu kepada Allah yang menjadi pengalaman kita melalui beradanya kita di dalam Dia. Kita tidak lagi di luar Allah ini, melainkan ada di dalam Allah ini, dan ada di dalam Yang Benar, di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus. Karena kita ada di dalam Mereka, Allah dan Yesus Kristus tidak lagi objektif bagi kita, dan di dalam pengalaman kita, Mereka tidak lagi dua. Ketika kita di dalam Mereka, Mereka menjadi satu bagi kita. Karena itu, Yohanes mengatakan “Inilah” adalah Allah yang benar dan “Inilah” adalah hayat kekal. Siapakah “Inilah”? “Inilah” adalah Allah dan Yesus Kristus yang di dalam-Nya kita berada. Kita juga dapat mengatakan “Inilah” meliputi keadaan dari beradanya kita di dalam Allah dan Yesus Kristus. Sebab itu, Allah yang benar dan hidup yang kekal meliputi beradanya kita di dalam Yang Benar dan Putra-Nya, Yesus Kristus.

Ayat 20 mengatakan bahwa Putra Allah telah datang dan telah memberi kita satu pengertian sehingga kita dapat mengenal Yang Benar, dan kita ada di dalam Yang Benar, yang berarti kita ada di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus. Ketika kita ada di dalam Yang Benar dan Yesus Kristus, inilah (meliputi fakta bahwa kita ada di dalam Mereka) Allah yang benar.

Jika kita tidak di dalam Allah, kita tidak dapat mengatakan dari pengalaman bahwa bagi kita Dia adalah benar. Tentu saja, Dia akan tetap benar di dalam diri-Nya sendiri, tetapi kita tidak dapat bersaksi bahwa di dalam kita Dia itu benar. Tetapi karena kita ada di dalam Yang Benar, bagi kita Dia adalah Allah yang benar. Selanjutnya, Kristus adalah hayat yang kekal bagi kita. Jika kita tidak ada di dalam Dia, Kristus akan tetap hayat yang kekal di dalam diri-Nya sendiri, tetapi Dia bukanlah hayat yang kekal bagi kita. Karena kita sekarang ada di dalam Dia, bagi kita Yesus Kristus adalah hayat yang kekal.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Yohanes, Buku 2, Berita 40

No comments: