Hitstat

18 January 2017

3 Yohanes - Minggu 1 Rabu



Pembacaan Alkitab: 3 Yoh. 5-8
Doa baca: 3 Yoh. 5
Saudaraku yang terkasih, engkau bertindak sebagai orang percaya dalam segala sesuatu yang kaulakukan untuk saudara-saudara seiman, sekalipun mereka orang-orang asing.


Dalam Surat 2 dan 3 Yohanes, Rasul Yohanes berbicara tentang mengasihi dalam kebenaran. Dalam 2 Yohanes dia berkata lebih lanjut bahwa orang yang telah mengenal kebenaran juga mengasihi penerima surat ini dalam kebenaran, dikarenakan kebenaran yang tinggal dalam kita dan akan bersama kita selamanya (2 Yoh. 2). Tidak hanya demikian, dalam 2 Yohanes 4 dan dalam 3 Yohanes 3-4, Yohanes bersukacita melihat anak-anaknya berjalan dalam kebenaran, mereka berjalan dalam kenikmatan Allah Tritunggal. Alasan kita mengasihi orang-orang lain adalah kita menikmati Allah Tritunggal dan Allah Tritunggal yang kita nikmati adalah kasih. Karena kita menikmati Allah Tritunggal, kasih mengalir keluar dari kita kepada orang-orang lain. Karena kita menerima Allah yang adalah kasih ke dalam kita, karena kita “makan” Allah sebagai kasih, maka kita menjadi kasih. Mengenai hal ini, kita teringat perkataan, “Kamu adalah apa yang kamu makan.” Akibat dari makan Allah adalah kita mengasihi orang-orang lain dalam kebenaran.

Agar dapat mengalami dan menikmati Allah Tritunggal secara riil, kita perlu nampak bahwa Dia adalah Roh yang berhuni di dalam roh kita yang dilahirkan kembali. Roh ini adalah Roh pemberi-hayat yang almuhit, majemuk, yang adalah kesempurnaan Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Roh ini dapat dianggap “sari” Allah Tritunggal. Seperti sari dari suatu zat yang digunakan sebagai obat atau untuk masakan sangat pekat, Roh itu sebagai sari Allah Tritunggal juga sangat pekat. Hari ini Allah kita adalah Roh di dalam roh kita. Jika kita kembali ke roh kita, tinggal di dalam roh kita, dan melatih roh kita untuk menyeru nama Tuhan dan doa-baca firman, kita akan menikmati Allah Tritunggal. Kemudian kenikmatan ini akan mengubah kita, mentransformasi kita, dan membentuk cara hidup kita.

Dalam ayat 6 Yohanes mengatakan bahwa saudara-saudara yang dalam perjalanan ini, bersaksi tentang kasihnya di hadapan gereja. Ini mengacu pada waktu lampau dan di dalam gereja di mana rasul ada. Kemudian Yohanes melanjutkan dengan mengatakan bahwa Gayus memperlakukan mereka dengan baik, menolong mereka dengan cara yang berkenan kepada Allah. Ini mengacu kepada apa yang dilakukan pada masa yang akan datang. Di satu pihak rasul memuji Gayus atas apa yang telah ia lakukan di masa lalu, yaitu memberi tumpangan kepada saudara-saudara yang dalam perjalanan; di pihak lain, ia mendorongnya untuk menolong mereka di masa yang akan datang. Khususnya, Yohanes mendorong Gayus menolong mereka dengan cara yang diperkenan Allah.

Dalam ayat 7 Yohanes mengatakan bahwa pekerja-pekerja yang keluar demi kebenaran tidak menerima apa pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Orang-orang yang tidak mengenal Allah, penyembah-penyembah berhala, tidak ada hubungannya dengan pergerakan Allah untuk melaksanakan ekonomi-Nya di bumi. Jika setiap orang yang bekerja bagi ekonomi Perjanjian Baru Allah menerima bantuan untuk pekerjaan Allah, khususnya bantuan keuangan, dari orang-orang yang tidak mengenal Allah, ini memalukan dan bahkan menghina Allah. Pada zaman rasul, saudara-saudara yang bekerja untuk Allah tidak mengambil sesuatu apa pun dari penyembah berhala. Karena itu, rasul mendorong kaum beriman untuk mendukung pekerjaan bagi ekonomi Allah ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Yohanes, Berita 1

No comments: