Hitstat

25 January 2017

Yudas - Minggu 1 Rabu



Pembacaan Alkitab: Yud. 4-7
Doa baca: Yud. 5
Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.


Dalam ayat 4 Yudas membicarakan orang-orang fasik, yang menyalahgunakan anugerah Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka dan menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus. Kejahatan orang-orang murtad yang bidah adalah: (1) menyalahgunakan anugerah Allah untuk melampiaskan hawa nafsu, untuk menyalahgunakan kebebasan (lihat Gal. 5:13; 1 Ptr. 2:16), dan (2) menyangkal kekepalaan dan ketuhanan Tuhan. Kedua hal ini berjalan seiring. Mengganti anugerah Allah dengan menyalahgunakan kemerdekaan untuk tujuan melampiaskan hawa nafsu, menuntut penyangkalan aturan dan wewenang Tuhan.

Dalam ayat 5-7 Yudas memberikan beberapa contoh sejarah dari penghakiman Tuhan atas orang yang murtad. Contoh yang pertama adalah bani Israel (ayat 5). Di antara orang-orang yang dipimpin keluar dari Mesir ada yang murtad. Ini berarti, bani Israel yang tidak percaya itu telah murtad. Dalam ayat ini, Yudas mengatakan bahwa Tuhan membinasakan mereka yang tidak percaya.

Dalam ayat 6 dikatakan tentang malaikat-malaikat yang jatuh tidak memelihara kewibawaan dan kedudukan mereka yang semula, malahan meninggalkan tempat kediaman mereka, yaitu surga, untuk datang ke bumi pada zaman Nuh dan melakukan percabulan dengan anak-anak perempuan manusia (Kej. 6:2; 1 Ptr. 3:19). “Dunia kekelaman” adalah lubang gelap Tartarus, tempat dipenjarakannya malaikat-malaikat yang jatuh itu (2 Ptr. 2:4), dan penghakiman pada hari besar itu kemung-kinan adalah penghakiman akhir dari takhta putih besar.

Dalam ayat 7 Yudas membuktikan bahwa malaikat-malaikat dalam ayat sebelumnya adalah anak-anak Allah dalam Kejadian 6:2, yang dengan mengenakan tubuh manusia, mengambil manusia sebagai istri dan melakukan percabulan dengan daging yang berbeda, yaitu umat manusia, yang berbeda dengan malaikat. Laki-laki Kota Sodom dan Gomora, dan kota-kota sekitarnya melampiaskan nafsu mereka dengan laki-laki (Rm. 1:27; Im. 18:22), dengan daging yang berbeda dengan yang telah Allah tetapkan berdasarkan hakiki ciptaan-Nya untuk pernikahan manusia (Kej. 2:18-24). Dengan melakukan percabulan dengan daging yang lain secara demikian, mereka bertindak dengan cara yang sama seperti yang dilakukan malaikat-malaikat dalam ayat sebelumnya dan akibatnya mengalami siksaan api kekal.

Kita perlu belajar dari Surat Yudas dan Surat 2 Petrus untuk takut kepada Allah dan berhati-hati terhadap persona Tuhan serta pekerjaan penebusan-Nya. Karena kita hidup di zaman yang bengkok, kaum muda khususnya, perlu berjaga-jaga dan waspada. Kita semua harus mempunyai pengertian dasar terhadap firman Allah. Hal ini akan melindungi kita. Seperti yang dikatakan oleh Petrus, firman itu akan menjadi pelita yang bercahaya di dalam kita (2 Ptr. 1:19). Kemudian bila kita bertemu dengan kaum bidah dan murtad, kita akan tahu bahwa pengajaran mereka tentang persona Kristus dan karya penebusan-Nya itu keliru dan menghujat, dan kita tidak akan mendengarkan mereka. Hari ini, kita semua perlu dengan setia berjuang untuk iman yang telah disampaikan sekali untuk selamanya kepada orang-orang kudus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yudas, Berita 1

No comments: