Hitstat

01 May 2017

Wahyu - Minggu 13 Senin



Pembacaan Alkitab: Why. 8:13; Dan. 9:24-27
Doa baca: Dan. 9:27
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.


Banyak orang Kristen mengira bahwa kesusahan besar akan berlangsung selama tujuh tahun. Sebagian orang percaya hal ini karena mereka memahami Alkitab secara tradisional dan tidak cermat. Firman Alkitab sangatlah jelas dan tepat, untuk memahaminya kita perlu memiliki terang wahyu. Dalam Alkitab tidak ada satu kata pun yang sia-sia, setiap kata sangatlah bermakna dan tepat.

Mari kita membahas Daniel 9:24-27. Ayat 24 mengatakan, "Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus." Menurut Alkitab, tujuh masa di sini bukan berarti tujuh hari, melainkan tujuh tahun. Jika Anda berkata bahwa tujuh puluh kali tujuh masa ditujukan kepada tujuh puluh masa kali tujuh hari, Anda tidak mungkin bisa menafsirkan bagian ini dengan benar dan tepat.

Ayat 25 mengatakan, "… Bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan." Di sini kita melihat "tujuh kali tujuh masa" dan "enam puluh dua kali tujuh masa". Selanjutnya ayat 26 mengatakan, "Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan." "Disingkirkan" seorang yang telah diurapi ditujukan kepada tersalibnya Kristus di atas salib. Pemusnahan kota dan tempat kudus ditujukan kepada pemusnahan terhadap Bait Suci dan kota Yerusalem oleh Titus pada tahun 70. Ayat 27 mengakhiri, "Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan kurban sembelihan dan kurban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." Di sini kita nampak bahwa raja itu akan menegaskan perjanjian itu selama satu kali tujuh masa. Tetapi pada pertengahan tujuh masa itu, yakni tiga setengah tahun, ia akan menghentikan kurban sembelihan dan kurban santapan. Ini berarti ia akan menghentikan penyembahan terhadap Allah.

Tujuh puluh kali tujuh masa sama dengan 490 tahun, dimulai dari tahun kedua puluh zaman Artahsasta, yang mengeluarkan ketetapan untuk membangun kembali tembok Yerusalem (Neh. 1:1; 2:1). Ketujuh masa yang pertama, 49 tahun, adalah untuk menyelesaikan pembangunan kota dan tembok Yerusalem. Dari saat pembangunan sampai Kristus "disingkirkan" ada enam puluh dua masa, yakni 434 tahun. Setelah masa ke enam puluh sembilan kali tujuh masa ini lewat, terdapat satu periode penundaan yang panjang. Sesudah itu, masa terakhir, yakni tujuh tahun yang terakhir, akan tiba. Inilah sumber pikiran yang mengatakan bahwa kesusahan besar akan berlangsung selama tujuh tahun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 2, Berita 24

No comments: