Hitstat

15 July 2017

Wahyu - Minggu 23 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Ef. 6:10-18
Doa baca: Ef. 6:16
Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.


Jika kita memegang erat opini-opini kita, kita tidak akan dapat mengenakan Kristus sebagai perlengkapan senjata kita. Untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, opini kita harus dimatikan. Kebanyakan orang tidak memiliki Kristus sebagai perlengkapan senjata mereka, malah sebaliknya mereka memiliki opini yang beraneka ragam. Pemikiran, keinginan, dan pilihan mereka diatur oleh opini mereka. Karena mereka memiliki opini-opini itu, mereka tidak bisa memiliki perlengkapan senjata Allah. Benak mereka penuh dengan berbagai opini, namun mereka tidak memiliki Kristus sebagai ketopong keselamatan pada kepala mereka. Cara satu-satunya untuk mengenakan ketopong keselamatan sebagai tudung kita ialah membiarkan semua opini dan konsepsi kita ditaklukkan dan dimatikan. Kita perlu berdoa, "Ya Tuhan, belas kasihanilah aku, bunuhlah pikiran, opini dan konsepsiku." Jika kita dengan tulus berdoa demikian, kita akan berada di bawah penudungan ketopong keselamatan ini. Demikian juga mengenai tutup dada. Anda mungkin saja memiliki cita rasa dan pilihan Anda sendiri, mungkin Anda sangat tegas menilai yang Anda sukai dan yang tidak Anda sukai; jika demikian keadaan Anda, Anda tidak bisa mengenakan tutup dada. Bila pilihan Anda dimatikan, barulah Anda bisa mengenakan Kristus sebagai tutup dada yang menutupi hati nurani Anda.

Banyak orang tidak memenuhi syarat untuk berperang melawan penghulu-penghulu dan penguasa-penguasa di angkasa karena mereka terjerat dengan berbagai konsepsi, opini, dan pilihan mereka. Peperangan yang mereka ketahui tidak lain adalah peperangan yang di dalam batin mereka, bukan peperangan di angkasa. Mereka tidak mampu lepas dari diri mereka sendiri untuk menerobos ke dalam wilayah kekuasaan musuh di angkasa. Mereka seperti pesawat tempur yang tidak bisa terbang karena cuaca buruk. "Cuaca buruk" ini adalah diri mereka sendiri, yang penuh dengan berbagai opini, pilihan, maksud, keputusan, kesenangan, dan kebencian. Karena kebanyakan orang terjerat dengan perkara-perkara ini, dan tidak mengenakan Kristus yang almuhit sebagai perlengkapan senjata yang menutupi dan memperlengkapi mereka, maka mereka tidak mampu membubung ke angkasa untuk memerangi musuh yang di angkasa. Sebaliknya, mereka masih terbungkus dalam segala opini dan konsepsi mereka.

Dalam Wahyu 12 kita memiliki visi, sedangkan dalam Kitab Efesus kita memiliki cara yang riil untuk mengalami visi ini. Meskipun Wahyu 12 mewahyukan bagian yang lebih tangguh di dalam perempuan itu, namun pasal ini tidak memberi tahu kita cara untuk menjadi bagian yang lebih kuat itu. Caranya, terbentang dalam Kitab Efesus, yaitu manusia batiniah kita diperkuat, diberi kekuatan untuk mengalami kekayaan Kristus, dan juga menjadi tangguh demi mengenakan perlengkapan senjata Allah melalui mendoa-bacakan firman yang bersifat membunuh. Firman yang kita terima melalui doa-baca akan membunuh setiap unsur negatif dalam diri kita. Semakin banyak unsur negatif yang terbunuh, kita akan semakin diperlengkapi dengan perlengkapan senjata Allah. Kalau demikian keadaan kita, kita akan bisa tinggal landas dan berperang melawan penghulu-penghulu dan penguasa-penguasa di angkasa. Karena itu, cara berperang sebagai anak laki-laki kita temukan dalam Efesus 6.

Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 3, Berita 45

No comments: