Hitstat

10 February 2018

Matius - Minggu 19 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Mat. 13:43
Doa baca: “Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:43)


Dalam Matius 13 kita nampak suatu gambaran penampilan lahiriah Kerajaan Surga. Kerajaan Allah meliputi setiap hal dari kekekalan lampau sampai kekekalan kelak. Di antara dua kekekalan ada waktu yang dibagi menjadi berbagai angkatan atau zaman. Ada dua zaman yang penting, pertama ialah zaman anugerah (kasih karunia), zaman gereja, dan yang lain ialah zaman kerajaan, yaitu Kerajaan Seribu Tahun. Sebagaimana telah kita singgung, Kerajaan Surga hanya mencakup dua zaman ini. Dalam zaman anugerah Kerajaan Surga mempunyai tiga aspek: aspek realitas, aspek lahiriah, dan aspek manifestasi. Asalkan gereja normal, maka gereja merupakan aspek realitas dari kerajaan.

Semua orang Kristen yang sejati berada di dalam gereja, tetapi sejumlah di antara orang-orang Kristen ini menjadi abnormal dan gagal. Anda di dalam gereja. Tetapi apakah di dalam gereja keadaan Anda normal atau abnormal? Orang beriman yang hatinya adalah tanah bersemak duri tidaklah normal. Mereka adalah Kristen sejati, tetapi pertumbuhan benih itu terhambat oleh duri-duri sehingga tidak menghasilkan buah. Buah menunjukkan pelipatgandaan, juga ekspresi. Tetapi orang beriman yang ada pada taraf konstitusi Kerajaan Surga adalah normal. Mereka miskin dalam roh, murni dalam hati, semua temperamen, nafsu, ego, dan daging mereka telah ditanggulangi; tidak ada kekhawatiran dan tidak ditipu oleh kekayaan. Mereka adalah tanah subur yang menumbuhkan Kristus ke dalam kerajaan. Sebab itu, mereka berada di dalam gereja yang normal, yakni realitas Kerajaan Surga.

Ketika Tuhan Yesus kembali, Anda sedang berada di mana? Jika kita bertahan sampai pada akhirnya, yaitu memelihara diri kita dalam roh sampai akhirnya, kita akan diselamatkan dan akan berada di dalam manifestasi Kerajaan Surga, bagian surgawi masa seribu tahun.



Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 37

No comments: