Hitstat

05 February 2018

Matius - Minggu 19 Senin



Pembacaan Alkitab: Mat. 13:3
Doa baca: “Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.” (Mat. 13:3)


Matius 13:3-4 mengatakan bahwa seorang penabur keluar untuk menabur benih. Dalam pekerjaan pendahuluan-Nya untuk mendirikan Kerajaan Surga, Tuhan Yesus datang sebagai penabur. Beberapa kali Tuhan disebut guru, tetapi di sini Dia mengibaratkan diri-Nya bukan sebagai guru, melainkan penabur. Penabur dalam ayat 3 adalah Tuhan sendiri (Mat. 13:3).

Dalam perumpamaan ini kita nampak bahwa Kristus mendirikan Kerajaan Surga bukan dengan berperang atau mengajar, melainkan dengan menaburkan diri-Nya sebagai benih hayat ke dalam orang-orang yang percaya, supaya Kerajaan Surga dapat bertumbuh. Berdirinya Kerajaan Surga mutlak merupakan suatu masalah pertumbuhan dalam hayat. Mendirikan kerajaan ialah mempertumbuhkan kerajaan. Kerajaan tidak didirikan melalui pekerjaan lahiriah, melainkan melalui pertumbuhan batiniah.

Kita perlu berkali-kali menekankan masalah ini. Karena banyak pekerja Kristen belum nampak hal ini, mereka masih mengira bahwa gereja dibangun dengan jerih payah dan kerja keras. Tetapi gereja hanya dapat dihasilkan oleh penaburan Kristus sebagai benih ke dalam manusia. Benih ini akan bertumbuh di dalam manusia dan menghasilkan gereja. Benih hayat, Kristus sendiri dalam firman, ditaburkan ke dalam manusia akan menumbuhkan gereja. Gereja tidak dihasilkan oleh pekerjaan, melainkan seluruhnya dihasilkan oleh pertumbuhan dalam hayat.

Jadi, Kerajaan Surga tidak dihasilkan dari pengajaran atau pekerjaan, melainkan oleh penaburan Kristus sebagai hayat firman hidup ke dalam manusia. Benih ini akan bertumbuh dan hayat yang di dalamnya akan menghasilkan kerajaan. Kerajaan mutlak merupakan masalah hayat yang bertumbuh. Sumber kerajaan ialah Kristus sebagai benih hayat. Kiranya kita semua benar-benar terkesan dengan fakta bahwa kerajaan adalah masalah hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 36

No comments: